Dalam Penulisan PTK BAB I yaitu Pendahuluan yang terdiri dari beberapa Sub Judul yaitu :
1. Latar Belakang Masalah
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Kegunaan Penelitian
BAB I
1. Latar Belakang Masalah
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Kegunaan Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Dewasa ini, berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
terutama teknologi informasi,setiap orang bisa memperoleh pengetahuan lewat
berbagai media. Artinya, saat ini setiap orang dapat belajar dari berbagai sumber
belajar. Guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar (Learning resource) dari siswa didiknya, karena siswa didik dapat
memperoleh ilmu pengetahuan dari membaca koran, buku, internet, dan berbagai
fasilitas komunikasi informasi lainnya. Guru bukan satu-satunya learning
resource, tetapi lebih berperan sebagai pengelola pembelajaran (Manager of instruction). (Andira,
2010:37)
Sumber media berupa orang saja sebagaimana kebanyakan terjadi
pada sekolah maupun madrasah kurang efektif digunakan untuk masa sekarang.
Dalam pola interaksi ini, guru kelas memegang penuh kendali atas berlangsungnya
pengajaran sedangkan siswa cenderung pasif. Hal ini bertentangan dengan
kurikulum saat ini yang menuntut siswa untuk aktif dalam proses belajar
mengajar demi tercapainya tujuan mata pelajaran maupun tujuan satuan
pendidikan. Selain itu, sumber media berupa orang saja membuat suasana kelas
menjadi monoton dan tidak menarik bagi siswa. Hal ini kemudian berdampak pada
motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.(Arsyad, 2013:4)
Perluasan konsep tentang media, di mana teknologi bukan
sekedar benda, alat, bahan atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap,
perbuatan, organisasi dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan ilmu. (
Archin, 1986:10)
Belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku yang
merupakan akibat dari pengalaman dan latihan. Belajar itu merupakan proses
perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan, baik latihan laboratorium
maupun dilingkungan alamiah. Belajar bukan sekedar mengumpulkan pengetahuan,
tetapi merupakan proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga
menyebabkan perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya
interaksi individu dengan lingkungan yang disadari. (Whardana,2010:3)
Kemajuan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) perlu diimbangi dengan penguatan benteng
moralitas-keagamaan (dalam hal ini agama Islam).
Sebagai agama,
Islam memiliki ajaran yang diakui minimal oleh pemeluknya lebih sempurna dan
kompherhensif dibandingkan dengan agama-agama lainnya yang pernah diturunkan
Tuhan sebelumnya. Sebagai agama yang paling sempurna, ia dipersiapkan untuk
menjadi pedoman hidup sepanjang zaman atau hingga hari akhir. Islam tidak hanya
mengatur cara mendapatkan kebahagiaan hidup di akhirat, ibadah dan penyerahan
diri kepada Allah saja, melainkan juga mengatur cara mendapatkan kebahagiaan
hidup di dunia. Untuk mewariskan nilai-nilai keagamaan ini, di antaranya adalah
melalui proses pendidikan. ( Abudinata, 2010:33)
Pendidikan
(termasuk pendidikan agama Islam) merupakan topik yang selalu aktual untuk
dibicarakan dan diperdebatkan dari zaman ke zaman. Namun demikian perbincangan
dan perdebatan tentang pendidikan tidak pernah selesai, dan tidak akan pernah
selesai dibicarakan. Minimal ada tiga alasan yang dapat dikemukakan untuk
menjawab pertanyaan mengapa hal ini terjadi.
Pertama, fitrah
setiap orang menginginkan yang lebih baik, termasuk dalam masalah pendidikan. Kedua, teori pendidikan dan teori pada umumnya
selalu ketinggalan oleh kebutuhan masyarakat. Sebab pada umumnya, teori
pendidikan dibuat berdasarkan kebutuhan masyarakat pada tempat dan waktu
tertentu. Karena waktu berubah dan tempat selalu berubah, kebutuhan masyarakat
juga berubah. Bahkan perubahan tempat dan waktu itu ikut pula mengubah sifat
manusia. Karena adanya perubahan itu, masyarakat merasa tidak puas dengan teori
pendidikan yang ada. Ketiga, karena pengaruh pandangan hidup. Pada suatu waktu
mungkin seseorang telah puas dengan keadaan pendidikan di tempatnya karena
sudah sesuai dengan pandangan hidupnya.
Sebagai agama
yang paripurna, Islam sangat memperhatikan masalah pendidikan. Para peneliti
sudah membuktikan bahwa al-Qur'an sebagai sumber utama agama Islam menaruh
perhatian yang amat besar terhadap masalah pendidikan dan pengajaran. Hal ini
terbukti bahwa wahyu yang pertama turun adalah perintah untuk membaca yang mana
membaca merupakan salah satu proses utama untuk mendapat ilmu pengetahuan.
Allah SWT berfirman:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ {1} خَلَقَ
الإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ {2} اقْرَأْ وَرَبُّكَ اْلأَكْرَمُ {3} الَّذِي عَلَّمَ
ابِالْقَلَمِ {4}
عَلَّمَ
اْلإِنسَانَ مَالَمْ يَعْلَمْ {5}
Artinya
:”Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan tuhanmu lah yang paling
pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahui. (Q.S al-Alaq : 1-5)
Upaya peningkatan kualitas pendidikan, mutlak diperlukan
melaui terobosan-terobosan, mulai dari pengembangan kurikulum, inovasi
pembelajaran dan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan. Salah satu cara
meningkatkan prestasi pendidikan guru dituntut untuk membuat media pembelajaran
yang lebih inovatif untuk mendorong siswa belajar lebih optimal baik secara
mandiri ataupun di dalam kelas. (Majid, 2009: 22).
Pembelajaran pendidikan Agama Islam pada umumnya lebih
menekankan pengetahuan tentang sikap yang terkesan normatif, kaku, dan kurang
menarik. Pengajar sering menempatkan diri sebagai pendakwah dengan memberi
petunjuk, perintah, dan aturan yang membuat peserta didik jenuh dan bosan.
Pengajar juga jarang memberikan keteladanan dengan sikap dan perilaku.
Diantara upaya untuk mengatasinya adalah dengan perbaikan
pengelolaan pembelajaran dengan memanfaatkan hasil temuan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), salah satunya adalah internet. Ada beberapa pertimbangan
berkaitan penggunaan internet dalam pengelolaan pembelajaran pendidikan agama
Islam. Pertama, internet merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan
sebagai media pembelajaran yang saat ini sedang menjadi tren dan disukai oleh
peserta didik. Kedua, internet menyediakan informasi yang nyaris tanpa batas,
termasuk yang berkaitan ajaran agama Islam. Ketiga, peserta didik menjadi
trampil menggali informasi berkaitan dengan agama Islam, sehingga pemahaman
yang diperoleh relatif komprehensif. ( Rimawati, 2016:112)
Dari hasil pengamatan di SD Negeri 1 Sirnabaya kabupaten
Ciamis ditemukan bahwa pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam masih
kurang menggembirakan. Indikatornya antara lain adanya kecenderungan semakin
menurunnya tingkat prestasi belajar siswa dan rendahnya partisipasi siswa dalam
kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Ini bisa dilihat dari hasil
ulangan harian Pendidikan Agama Islam siswa kelas IV yang masih menunjukkan
kurang menggembirakan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penulis,
sejumlah faktor yang diduga sebagai faktor penyebab rendahnya hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam antara lain adalah:
1.
Penggunaan media pembelajaran kurang maksimal sehingga
tidak dapat membantu pemahaman siswa sehingga siswa menjadi kurang aktif dan
kurang memahami materi.
2.
Guru terlalu banyak memberikan penjelasan sehingga
pembelajaran menjadi kurang efektif.
3.
Guru kurang
memberikan motivasi belajar kepada siswa sebelum pelajaran dimulai sehingga
kurang aktif dalam mengikuti pelajaran.
Dari hasil refleksi awal terhadap masalah di atas, penulis
berpendapat bahwa untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa terhadap
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, diperlukan teknik pembelajaran yang
sesuai. Adapun teknik yang penulis pilih adalah Memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai media pembelajaran. teknik pembelajaran
dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan
penggunaan berbagai jenis media secara bersama dan serempak melalui satu alat
saja. Oleh karena itu penulis merumuskan hipotesis tindakan “Memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam siswa kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya”.
Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah
salah satu teknik pembelajaran yang dipandang dapat memberikan pengalaman
belajar yang secara langsung berkenaan dengan gambaran-gambaran nyata objek.
Sehingga dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai
penunjang pembelajaran Pendidikan Agama Islam diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam mempelajari materi Pendidikan Agama Islam.
Alasan lain penggunaan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) adalah melihat sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami
kemajuan yang sangat pesat. Berbagai cara telah dikenalkan serta digunakan
dalam proses belajar mengajar (PBM) dengan harapan pengajaran guru akan lebih
berkesan dan pembelajaran bagi murid akan lebih bermakna. Sejak beberapa tahun
belakangan ini Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah banyak digunakan
dalam proses belajar mengajar, dengan satu tujuan mutu pendidikan akan
selangkah lebih maju seiring dengan kemajuan teknologi.
Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah
menjanjikan potensi besar dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk
memperoleh informasi, menyesuaikan informasi dan sebagainya. memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) juga menyediakan peluang bagi pendidik untuk
mengembangkan teknik pembelajaran sehingga menghasilkan hasil yang maksimal.
Demikian juga bagi siswa, dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) diharapkan mereka akan lebih mudah untuk menentukan dengan apa
dan bagaimana siswa untuk dapat menyerap informasi secara cepat dan efisien.
Sumber informasi tidak lagi terfokus pada teks dari buku sematamata tetapi
lebih luas dari itu. Kemampuan teknologi Memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) yang telah terhubung internet akan semakin menambah kemudahan
dalam mendapatkan informasi yang diharapkan siswa yang diukur melalui pre test
dan post test serta proses pembelajaran.
B. Perumusan Masalah
1.
Identifikasi
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, dalam penelitian ini yang menjadi masalah utama adalah
kesulitan siswa kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya dalam memahami dan menerapkan
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa
atau ketercapaian tujuan pembelajaran. Masalah tersebut dapat dirumuskan
sebagai berikut: “Apakah dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
di kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya?”
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai
berikut:
a.
Perlunya kemampuan
guru dalam mengelola kelas dan mengembangkan materi pelajaran.
b.
Kurangnya persiapan dalam hal perencanaan khususnya
pembelajaran Pendidikan Agama islam.
c.
Perlunya guru untuk
menguasai beberapa metode dan teknik pembelajaran, terutama metode atau teknik yang mengasyikan sehingga
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
d.
Kurangnya motivasi
terhadap guru untuk memberikan pelajaran yang terbaik bagi peserta didiknya.
e.
Kurangnya minat
peserta didik terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam.
f.
Pencapaian Pendidikan
Agama islam hasil belajar yang belum optimal.
Dari hasil identifikasi
tersebut, kepada guru kelas IV diharapkan melakukan perubahan dari
temuan-temuan tersebut dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam pokok bahasan Kisah Para Nabi dan Rasul. Kegiatan tindakan ini
didasari pada masalah dilapangan tersebut, penelitiannya dilakasanakan dalam
bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
2. Pembatasan
Masalah
Mengingat
permasalahan diatas sangat luas dan keterbatasan kemampuan serta keterbatasan
waktu, maka permasalahan penelitian ini dibatasi untuk memfokuskan pembahasannya. Adapun pembatasan masalah
dalam penelitian ini, yaitu:
a. Pentingnya kemampuan guru dalam mengelola kelas dan
mengembangkan materi pelajaran.
b. Pentingnya persiapan dalam hal perencanaan pembelajaran
khususnya pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
c. Pentingnya guru untuk menguasai teknologi dalam hal ini Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
d. Pentingnya motivasi terhadap guru untuk mendapatkan hasil
belajar yang baik.
3.
Perumusan Masalah
Berdasarkan
identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka masalah yang akan diteliti
dirumuskan menjadi beberapa pertanyaan yang dijadikan sebagai acuan pada
penelitian. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1.
Bagaimana penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Pokok Bahasan kisah Para Nabi dan Rasul dengan
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran di SD
Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis?
2.
Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan
Rajadesa Kabupaten Ciamis?
3.
Bagaimana Hasil Belajar Siswa dengan memanfaatkan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada mata pelajaran Pendidikan Agama
islam Pokok bahasan kisah Para Nabi dan
Rasul di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya
Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis?
4.
Cara Pemecahan Masalah
Dengan menitik beratkan
pada rumusan masalah diatas, peneliti memberikan beberapa langkah-langkah
pemecahan masalah dalam pembelajaran dengan tindakan yang dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) upaya memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam Pokok bahasan Kisah Para Nabi dan Rasul di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa
Kabupaten Ciami
b.
Meningkatkan kemampuan guru dalam proses
pelaksanaan pembelajaran upaya memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam Pokok
Kisah Para Nabi dan Rasul di Kelas IV SD
Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis
c. Meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada pembelajaran mata
pelajaran Pendidikan Agama islam Pokok bahasan Kisah Para Nabi
dan Rasul di Kelas IV SD Negeri 1
Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis.
C.
Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1.
Tujuan Umum
Untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
Pokok bahasan kisah Para Nabi dan Rasul dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa
Kabupaten Ciamis.
2.
Tujuan khusus
Tujuan penelitian
ini secara khusus adalah untuk :
a.
Meningkatkan kemampuan
guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) upaya memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Pokok bahasan kisah Para Nabi dan Rasul
di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis
b.
Meningkatkan kemampuan guru dalam proses
pelaksanaan pembelajaran memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Pokok bahasan kisah Para Nabi dan Rasul di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya
Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis
c.
Meningkatkan hasil
belajar peserta didik dengan memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) pada
pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Pokok bahasan kisah Para Nabi dan Rasul
di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis
D.
Kegunaan
Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Kegunaan
Secara Teoritis
Meningkatkan
kemampuan guru untuk menjadi profesional, dapat mengerti kebutuhan siswa dan
cara memenuhinya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan Jaman, selain itu
menjadi bahan kajian lebih lanjut bagi peneliti lain untuk melakukan perbaikan,
dan bagi guru untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran.
2.
Kegunaan Secara Praktis
a.
Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam.
b. Bagi
guru Pendidikan Agama Islam khususnya dan guru lainnya, hasil penelitian ini
dapat menjadi bahan acuan dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan
melaksanakan pembelajaran menggunakan media atau teknik pembelajaran yang
sesuai. Selain itu, dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas guru dapat
memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.
c.
Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan
acuan dalam melakukan upaya-upaya dalam rangka meningkatkan kualitas kegiatan
belajar mengajar siswa sekolah yang bersangkutan.
d.
Bagi Masyarakat, hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai ukuran ketercapaian Pendidikan Agama Islam tujuan pembelajaran yang
tercermin dari peningkatan kualitas out put sekolah bersangkutan. Dengan ini,
masyarakat bisa membedakan antara sekolah yang berkualitas dengan sekolah yang
tidak berkualitas.
0 komentar:
Post a Comment