Monday, May 14, 2018

PTK BAB I Pendahuluan tentang PAI dan Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK)

Dalam Penulisan PTK BAB I yaitu Pendahuluan yang terdiri dari beberapa Sub Judul yaitu :
1.  Latar Belakang Masalah
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Kegunaan Penelitian







BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi informasi,setiap orang bisa memperoleh pengetahuan lewat berbagai media. Artinya, saat ini setiap orang dapat belajar dari berbagai sumber belajar. Guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar (Learning resource) dari siswa didiknya, karena siswa didik dapat memperoleh ilmu pengetahuan dari membaca koran, buku, internet, dan berbagai fasilitas komunikasi informasi lainnya. Guru bukan satu-satunya learning resource, tetapi lebih berperan sebagai pengelola pembelajaran (Manager of instruction). (Andira, 2010:37)
Sumber media berupa orang saja sebagaimana kebanyakan terjadi pada sekolah maupun madrasah kurang efektif digunakan untuk masa sekarang. Dalam pola interaksi ini, guru kelas memegang penuh kendali atas berlangsungnya pengajaran sedangkan siswa cenderung pasif. Hal ini bertentangan dengan kurikulum saat ini yang menuntut siswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan mata pelajaran maupun tujuan satuan pendidikan. Selain itu, sumber media berupa orang saja membuat suasana kelas menjadi monoton dan tidak menarik bagi siswa. Hal ini kemudian berdampak pada motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.(Arsyad, 2013:4)
Perluasan konsep tentang media, di mana teknologi bukan sekedar benda, alat, bahan atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap, perbuatan, organisasi dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan ilmu. ( Archin, 1986:10)
Belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku yang merupakan akibat dari pengalaman dan latihan. Belajar itu merupakan proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan, baik latihan laboratorium maupun dilingkungan alamiah. Belajar bukan sekedar mengumpulkan pengetahuan, tetapi merupakan proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang disadari. (Whardana,2010:3)
Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) perlu diimbangi dengan penguatan benteng moralitas-keagamaan (dalam hal ini agama Islam).
Sebagai agama, Islam memiliki ajaran yang diakui minimal oleh pemeluknya lebih sempurna dan kompherhensif dibandingkan dengan agama-agama lainnya yang pernah diturunkan Tuhan sebelumnya. Sebagai agama yang paling sempurna, ia dipersiapkan untuk menjadi pedoman hidup sepanjang zaman atau hingga hari akhir. Islam tidak hanya mengatur cara mendapatkan kebahagiaan hidup di akhirat, ibadah dan penyerahan diri kepada Allah saja, melainkan juga mengatur cara mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia. Untuk mewariskan nilai-nilai keagamaan ini, di antaranya adalah melalui proses pendidikan. ( Abudinata, 2010:33)
Pendidikan (termasuk pendidikan agama Islam) merupakan topik yang selalu aktual untuk dibicarakan dan diperdebatkan dari zaman ke zaman. Namun demikian perbincangan dan perdebatan tentang pendidikan tidak pernah selesai, dan tidak akan pernah selesai dibicarakan. Minimal ada tiga alasan yang dapat dikemukakan untuk menjawab pertanyaan mengapa hal ini terjadi.
Pertama, fitrah setiap orang menginginkan yang lebih baik, termasuk dalam masalah pendidikan.  Kedua, teori pendidikan dan teori pada umumnya selalu ketinggalan oleh kebutuhan masyarakat. Sebab pada umumnya, teori pendidikan dibuat berdasarkan kebutuhan masyarakat pada tempat dan waktu tertentu. Karena waktu berubah dan tempat selalu berubah, kebutuhan masyarakat juga berubah. Bahkan perubahan tempat dan waktu itu ikut pula mengubah sifat manusia. Karena adanya perubahan itu, masyarakat merasa tidak puas dengan teori pendidikan yang ada. Ketiga, karena pengaruh pandangan hidup. Pada suatu waktu mungkin seseorang telah puas dengan keadaan pendidikan di tempatnya karena sudah sesuai dengan pandangan hidupnya.
Sebagai agama yang paripurna, Islam sangat memperhatikan masalah pendidikan. Para peneliti sudah membuktikan bahwa al-Qur'an sebagai sumber utama agama Islam menaruh perhatian yang amat besar terhadap masalah pendidikan dan pengajaran. Hal ini terbukti bahwa wahyu yang pertama turun adalah perintah untuk membaca yang mana membaca merupakan salah satu proses utama untuk mendapat ilmu pengetahuan. Allah SWT berfirman:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ {1} خَلَقَ الإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ {2} اقْرَأْ وَرَبُّكَ اْلأَكْرَمُ {3} الَّذِي عَلَّمَ ابِالْقَلَمِ {4}
 عَلَّمَ اْلإِنسَانَ مَالَمْ يَعْلَمْ {5}
Artinya :”Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan tuhanmu lah yang paling pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahui. (Q.S al-Alaq : 1-5)
Upaya peningkatan kualitas pendidikan, mutlak diperlukan melaui terobosan-terobosan, mulai dari pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran dan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan. Salah satu cara meningkatkan prestasi pendidikan guru dituntut untuk membuat media pembelajaran yang lebih inovatif untuk mendorong siswa belajar lebih optimal baik secara mandiri ataupun di dalam kelas. (Majid, 2009: 22).
Pembelajaran pendidikan Agama Islam pada umumnya lebih menekankan pengetahuan tentang sikap yang terkesan normatif, kaku, dan kurang menarik. Pengajar sering menempatkan diri sebagai pendakwah dengan memberi petunjuk, perintah, dan aturan yang membuat peserta didik jenuh dan bosan. Pengajar juga jarang memberikan keteladanan dengan sikap dan perilaku.
Diantara upaya untuk mengatasinya adalah dengan perbaikan pengelolaan pembelajaran dengan memanfaatkan hasil temuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), salah satunya adalah internet. Ada beberapa pertimbangan berkaitan penggunaan internet dalam pengelolaan pembelajaran pendidikan agama Islam. Pertama, internet merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang saat ini sedang menjadi tren dan disukai oleh peserta didik. Kedua, internet menyediakan informasi yang nyaris tanpa batas, termasuk yang berkaitan ajaran agama Islam. Ketiga, peserta didik menjadi trampil menggali informasi berkaitan dengan agama Islam, sehingga pemahaman yang diperoleh relatif komprehensif. ( Rimawati, 2016:112)
Dari hasil pengamatan di SD Negeri 1 Sirnabaya kabupaten Ciamis ditemukan bahwa pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam masih kurang menggembirakan. Indikatornya antara lain adanya kecenderungan semakin menurunnya tingkat prestasi belajar siswa dan rendahnya partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Ini bisa dilihat dari hasil ulangan harian Pendidikan Agama Islam siswa kelas IV yang masih menunjukkan kurang menggembirakan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penulis, sejumlah faktor yang diduga sebagai faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam antara lain adalah:
1.        Penggunaan media pembelajaran kurang maksimal sehingga tidak dapat membantu pemahaman siswa sehingga siswa menjadi kurang aktif dan kurang memahami materi.
2.        Guru terlalu banyak memberikan penjelasan sehingga pembelajaran menjadi kurang efektif.
3.         Guru kurang memberikan motivasi belajar kepada siswa sebelum pelajaran dimulai sehingga kurang aktif dalam mengikuti pelajaran.
Dari hasil refleksi awal terhadap masalah di atas, penulis berpendapat bahwa untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, diperlukan teknik pembelajaran yang sesuai. Adapun teknik yang penulis pilih adalah Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai media pembelajaran. teknik pembelajaran dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan penggunaan berbagai jenis media secara bersama dan serempak melalui satu alat saja. Oleh karena itu penulis merumuskan hipotesis tindakan “Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya”.
Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah salah satu teknik pembelajaran yang dipandang dapat memberikan pengalaman belajar yang secara langsung berkenaan dengan gambaran-gambaran nyata objek. Sehingga dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai penunjang pembelajaran Pendidikan Agama Islam diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari materi Pendidikan Agama Islam.
Alasan lain penggunaan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah melihat sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Berbagai cara telah dikenalkan serta digunakan dalam proses belajar mengajar (PBM) dengan harapan pengajaran guru akan lebih berkesan dan pembelajaran bagi murid akan lebih bermakna. Sejak beberapa tahun belakangan ini Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah banyak digunakan dalam proses belajar mengajar, dengan satu tujuan mutu pendidikan akan selangkah lebih maju seiring dengan kemajuan teknologi.
Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menjanjikan potensi besar dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh informasi, menyesuaikan informasi dan sebagainya. memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga menyediakan peluang bagi pendidik untuk mengembangkan teknik pembelajaran sehingga menghasilkan hasil yang maksimal. Demikian juga bagi siswa, dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diharapkan mereka akan lebih mudah untuk menentukan dengan apa dan bagaimana siswa untuk dapat menyerap informasi secara cepat dan efisien. Sumber informasi tidak lagi terfokus pada teks dari buku sematamata tetapi lebih luas dari itu. Kemampuan teknologi Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang telah terhubung internet akan semakin menambah kemudahan dalam mendapatkan informasi yang diharapkan siswa yang diukur melalui pre test dan post test serta proses pembelajaran.

B. Perumusan Masalah
1.    Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dalam penelitian ini yang menjadi masalah utama adalah kesulitan siswa kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya dalam memahami dan menerapkan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa atau ketercapaian tujuan pembelajaran. Masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya?”
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
a.    Perlunya kemampuan guru dalam mengelola kelas dan mengembangkan materi pelajaran.
b.    Kurangnya persiapan dalam hal perencanaan khususnya pembelajaran Pendidikan Agama islam.
c.    Perlunya guru untuk menguasai beberapa metode dan teknik pembelajaran, terutama metode  atau teknik yang mengasyikan sehingga meningkatkan hasil belajar peserta didik.
d.   Kurangnya motivasi terhadap guru untuk memberikan pelajaran yang terbaik bagi peserta didiknya.
e.    Kurangnya minat peserta didik terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
f.     Pencapaian Pendidikan Agama islam hasil belajar yang belum optimal.
Dari hasil identifikasi tersebut, kepada guru kelas IV diharapkan melakukan perubahan dari temuan-temuan tersebut dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pokok bahasan Kisah Para Nabi dan Rasul. Kegiatan tindakan ini didasari pada masalah dilapangan tersebut, penelitiannya dilakasanakan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

2.    Pembatasan Masalah
Mengingat permasalahan diatas sangat luas dan keterbatasan kemampuan serta keterbatasan waktu, maka permasalahan penelitian ini dibatasi untuk memfokuskan pembahasannya. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
a.    Pentingnya kemampuan guru dalam mengelola kelas dan mengembangkan materi pelajaran.
b.    Pentingnya persiapan dalam hal perencanaan pembelajaran khususnya pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
c.    Pentingnya guru untuk menguasai teknologi dalam hal ini Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
d.   Pentingnya motivasi terhadap guru untuk mendapatkan hasil belajar yang baik.

3.        Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka masalah yang akan diteliti dirumuskan menjadi beberapa pertanyaan yang dijadikan sebagai acuan pada penelitian. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1.    Bagaimana penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Pokok Bahasan kisah Para Nabi dan Rasul dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran di SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis?
2.    Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis?
3.    Bagaimana Hasil Belajar Siswa dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada mata pelajaran Pendidikan Agama islam Pokok bahasan kisah Para Nabi dan Rasul di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis?




4.        Cara Pemecahan Masalah

Dengan menitik beratkan pada rumusan masalah diatas, peneliti memberikan beberapa langkah-langkah pemecahan masalah dalam pembelajaran dengan tindakan yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a.       Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) upaya memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Pokok  bahasan Kisah Para Nabi dan Rasul di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciami
b.       Meningkatkan kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran upaya memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)  pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Pokok Kisah Para Nabi dan Rasul di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis
c.       Meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama islam Pokok bahasan Kisah Para Nabi dan Rasul di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis.

C.         Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1.             Tujuan Umum
Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Pokok bahasan kisah Para Nabi dan Rasul dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis.
2.             Tujuan khusus
Tujuan penelitian ini secara khusus adalah untuk :
a.           Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) upaya memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Pokok bahasan kisah Para Nabi dan Rasul di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis
b.       Meningkatkan kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Pokok bahasan kisah Para Nabi dan Rasul di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis
c.       Meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Pokok bahasan  kisah Para Nabi dan Rasul di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis

D.  Kegunaan Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1.    Kegunaan Secara Teoritis
Meningkatkan kemampuan guru untuk menjadi profesional, dapat mengerti kebutuhan siswa dan cara memenuhinya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan Jaman, selain itu menjadi bahan kajian lebih lanjut bagi peneliti lain untuk melakukan perbaikan, dan bagi guru untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran.
2.        Kegunaan Secara Praktis
a.       Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
b.      Bagi guru Pendidikan Agama Islam khususnya dan guru lainnya, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan acuan dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran menggunakan media atau teknik pembelajaran yang sesuai. Selain itu, dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas guru dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.
c.       Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam melakukan upaya-upaya dalam rangka meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar siswa sekolah yang bersangkutan.
d.      Bagi Masyarakat, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai ukuran ketercapaian Pendidikan Agama Islam tujuan pembelajaran yang tercermin dari peningkatan kualitas out put sekolah bersangkutan. Dengan ini, masyarakat bisa membedakan antara sekolah yang berkualitas dengan sekolah yang tidak berkualitas.

0 komentar:

Post a Comment