UPAYA
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI (TIK)
PADA MATA
PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
POKOK BAHASAN
KISAH PARA NABI DAN RASUL
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDNegeri 1
Sirnabaya
Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis)
logo
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi
Pendidikan Agama Islam (PAI)
Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Darussalam
(IAID) Ciamis
Oleh :
ELVA TRIANA
NPM: 13.03.2858
ELVA TRIANA
NPM: 13.03.2858
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSALAM (IAID)
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSALAM (IAID)
CIAMIS- JAWA BARAT
1438 H / 2017 M
·
ABSTRAK
ELVA TRIANA. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Melalui Pemanfaatan TIK Pada Mata Pelajaran PAI Pokok Bahasan Kisah Para Nabi
dan Rasul”( Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya
Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis).
Dari
hasil pengamatan di SD Negeri 1 Sirnabaya kabupaten Ciamis ditemukan bahwa
pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam masih kurang menggembirakan.
Indikatornya antara lain adanya kecenderungan semakin menurunnya tingkat
prestasi belajar siswa dan rendahnya partisipasi siswa dalam kegiatan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Ini bisa dilihat dari hasil ulangan harian
Pendidikan Agama Islam siswa kelas IV yang masih menunjukkan kurang
menggembirakan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penulis, sejumlah
faktor yang diduga sebagai faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam antara lain adalah: Penggunaan media
pembelajaran kurang maksimal sehingga tidak dapat membantu pemahaman siswa
sehingga siswa menjadi kurang aktif dan kurang memahami materi.Guru terlalu
banyak memberikan penjelasan sehingga pembelajaran menjadi kurang efektif.Guru
kurang memberikan motivasi belajar kepada siswa sebelum pelajaran dimulai
sehingga kurang aktif dalam mengikuti pelajaran.
Penelitian ini didasarkan atas dasar pemikiran bahwa peningkatan hasil
belajar siswa di sekolah pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) khususnya dengan pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) siswa diharapkan dapat mengatasi masalah-
masalah yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan
masalah maka masalah yang akan diteliti dirumuskan menjadi beberapa pertanyaan
yang dijadikan sebagai acuan pada penelitian. Adapun rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu:Bagaimana penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, bagaimana
pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK), bagaimana Hasil Belajar Siswa dengan memanfaatkan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK).
Adapun
tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik, meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), meningkatkan kemampuan guru dalam proses
pelaksanaan pembelajaran memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Penelitian
Tindakan Kelas ini dilaksanakan dengan mengambil lokasi di SD Negeri 1
Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis. Peneliti bekerja sama dengan
guru kelas IV untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.
Alasan peneliti memilih di SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten
Ciamis sebagai tempat penelitian, dikarenakan letak sekolah yang
strategis,lokasi yang lumayan dekat dengan tempat tinggal peneliti,sehingga
lebih efektif dan efisien. Subjekdalampenelitianiniadalahsiswakelas
IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis jumlah peserta didik kelas IV seluruhnya berjumlah 17 orang yang terdiridari 8
orang laki-laki dan 9 orang
perempuan.
Dari hasil pengolahan dan pengujian data dalam penelitian ini ternyata
adanya pengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas IV di Sd
Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa sehingga hasil yang diperoleh untuk
penyusunan RPP dari siklus pertama nilai rata- rata79,71 dan siklus ke dua
90,09. Kinerja guru dalam proses pembelajaran siklus pertamanilai rata-
rata 80,02 siklus ke dua 91,06. dan
hasil bejar siswa pun meningkat dari siklus pertama nilai rata- rata 71 dan
siklus ke dua 84.
·
KATA
KUNCI
1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Belajar ialah upaya untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan,
pengetahuan, dan sikap. Belajar dikatakan berhasil manakala seseorang mampu
mengulangi kembali materi yang telah dipelajarinya kemudian yang telah
dipelajari itu mampu disampaikan dan diekspresikan dalam bahasa sendiri. (Sagala,2003:13)
2. Pendidikan Agama Islam
Menurut Fadjar (1999:157) Terdapat perbedaan yang cukup mendasar
antara tujuan “Pendidikan Agama” dengan “Pendidikan Keahlian”. Tujuan
pendidikan Agama lebih merupakan suatuupaya untuk “membangkitkanintuisi agama
dan kesiapan dalam mencapai pengalaman transendental”.
3.
Pengertian Teknologi
Informasi dan Komunikasi
Sebagai
mahluk sosial, manusia selalu ingin berhubungan dengan sesamanya. Hubungan itu
terjalin melalui proses komunikasi. Berbincang- bincang, berkirim surat maupun,
atau pun menelepon merupakan bentuk- bentuk komunikasi. Melakukan komunikasi
berarti melakukan pertukaran informasi.Informasi adalah segala sesuatu yang
mempunyai arti dan nilai bagi penerima informasi. (Sutedjo,2006 :2)
4.
Pengertian Hasil
Belajar
Hasil diartikan bila seseorang telah belajar
akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak
tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil belajar
merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi peserta didik dan
dari sisi guru.Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan tingkat
perkembangan mental yanglebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.
Tingkat perkembangan mental tersebut
terwujud pada jenis-jenisranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan
dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya
bahan pelajaran.
·
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Dewasa ini, berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
terutama teknologi informasi,setiap orang bisa memperoleh pengetahuan lewat
berbagai media. Artinya, saat ini setiap orang dapat belajar dari berbagai
sumber belajar. Guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar (Learning resource) dari siswa didiknya,
karena siswa didik dapat memperoleh ilmu pengetahuan dari membaca koran, buku, internet,
dan berbagai fasilitas komunikasi informasi lainnya. Guru bukan satu-satunya
learning resource, tetapi lebih berperan sebagai pengelola pembelajaran (Manager of instruction). (Andira,
2010:37)
Sumber media berupa orang saja sebagaimana kebanyakan terjadi
pada sekolah maupun madrasah kurang efektif digunakan untuk masa sekarang.
Dalam pola interaksi ini, guru kelas memegang penuh kendali atas berlangsungnya
pengajaran sedangkan siswa cenderung pasif. Hal ini bertentangan dengan
kurikulum saat ini yang menuntut siswa untuk aktif dalam proses belajar
mengajar demi tercapainya tujuan mata pelajaran maupun tujuan satuan
pendidikan. Selain itu, sumber media berupa orang saja membuat suasana kelas
menjadi monoton dan tidak menarik bagi siswa. Hal ini kemudian berdampak pada
motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.(Arsyad, 2013:4)
\Diantara
upaya untuk mengatasinya adalah dengan perbaikan pengelolaan pembelajaran
dengan memanfaatkan hasil temuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), salah
satunya adalah internet. Ada beberapa pertimbangan berkaitan penggunaan
internet dalam pengelolaan pembelajaran pendidikan agama Islam. Pertama,
internet merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran yang saat ini sedang menjadi tren dan disukai oleh peserta didik.
Kedua, internet menyediakan informasi yang nyaris tanpa batas, termasuk yang
berkaitan ajaran agama Islam. Ketiga, peserta didik menjadi trampil menggali
informasi berkaitan dengan agama Islam, sehingga pemahaman yang diperoleh
relatif komprehensif. ( Rimawati, 2016:112)
Dari hasil pengamatan di SD Negeri 1 Sirnabaya kabupaten
Ciamis ditemukan bahwa pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam masih
kurang menggembirakan. Indikatornya antara lain adanya kecenderungan semakin
menurunnya tingkat prestasi belajar siswa dan rendahnya partisipasi siswa dalam
kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Ini bisa dilihat dari hasil
ulangan harian Pendidikan Agama Islam siswa kelas IV yang masih menunjukkan
kurang menggembirakan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penulis,
sejumlah faktor yang diduga sebagai faktor penyebab rendahnya hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam antara lain adalah:
1.
Penggunaan media pembelajaran kurang maksimal sehingga
tidak dapat membantu pemahaman siswa sehingga siswa menjadi kurang aktif dan
kurang memahami materi.
2.
Guru terlalu banyak memberikan penjelasan sehingga
pembelajaran menjadi kurang efektif.
3.
Guru kurang memberikan motivasi belajar kepada siswa
sebelum pelajaran dimulai sehingga kurang aktif dalam mengikuti pelajaran.
Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah
salah satu teknik pembelajaran yang dipandang dapat memberikan pengalaman
belajar yang secara langsung berkenaan dengan gambaran-gambaran nyata objek.
Sehingga dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai
penunjang pembelajaran Pendidikan Agama Islam diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam mempelajari materi Pendidikan Agama Islam.
Alasan lain penggunaan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) adalah melihat sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami
kemajuan yang sangat pesat. Berbagai cara telah dikenalkan serta digunakan
dalam proses belajar mengajar (PBM) dengan harapan pengajaran guru akan lebih
berkesan dan pembelajaran bagi murid akan lebih bermakna. Sejak beberapa tahun
belakangan ini Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah banyak digunakan
dalam proses belajar mengajar, dengan satu tujuan mutu pendidikan akan
selangkah lebih maju seiring dengan kemajuan teknologi.
B. Perumusan Masalah
1.
Identifikasi
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, dalam penelitian ini yang menjadi masalah utama adalah
kesulitan siswa kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya dalam memahami dan menerapkan
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa
atau ketercapaian tujuan pembelajaran. Masalah tersebut dapat dirumuskan
sebagai berikut: “Apakah dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
di kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya?”
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai
berikut:
a.
Perlunya kemampuan
guru dalam mengelola kelas dan mengembangkan materi pelajaran.
b.
Kurangnya persiapan dalam hal perencanaan khususnya
pembelajaran Pendidikan Agama islam.
c.
Perlunya guru untuk
menguasai beberapa metode dan teknik pembelajaran, terutama metode atau teknik yang mengasyikan sehingga
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
d.
Kurangnya motivasi
terhadap guru untuk memberikan pelajaran yang terbaik bagi peserta didiknya.
e.
Kurangnya minat
peserta didik terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam.
f.
Pencapaian
Pendidikan Agama islam hasil belajar yang belum optimal.
Dari hasil identifikasi
tersebut, kepada guru kelas IV diharapkan melakukan perubahan dari
temuan-temuan tersebut dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam pokok bahasan Kisah Para Nabi dan Rasul. Kegiatan tindakan ini
didasari pada masalah dilapangan tersebut, penelitiannya dilakasanakan dalam
bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
2. Pembatasan
Masalah
Mengingat
permasalahan diatas sangat luas dan keterbatasan kemampuan serta keterbatasan
waktu, maka permasalahan penelitian ini dibatasi untuk memfokuskan pembahasannya. Adapun pembatasan masalah
dalam penelitian ini, yaitu:
a. Pentingnya kemampuan guru dalam mengelola kelas dan
mengembangkan materi pelajaran.
b. Pentingnya persiapan dalam hal perencanaan pembelajaran
khususnya pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
c. Pentingnya guru untuk menguasai teknologi dalam hal ini Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik.
d. Pentingnya motivasi terhadap guru untuk mendapatkan hasil
belajar yang baik.
3.
Perumusan Masalah
Berdasarkan
identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka masalah yang akan diteliti
dirumuskan menjadi beberapa pertanyaan yang dijadikan sebagai acuan pada
penelitian. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Pokok Bahasan kisah Para Nabi dan Rasul dengan memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran di SD Negeri 1 Sirnabaya
Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan
Rajadesa Kabupaten Ciamis?
3.
Bagaimana Hasil Belajar Siswa dengan memanfaatkan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada mata pelajaran Pendidikan Agama
islam Pokok bahasan kisah Para Nabi dan
Rasul di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya
Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis?
4.
Cara Pemecahan Masalah
Dengan
menitik beratkan pada rumusan masalah diatas, peneliti memberikan beberapa
langkah-langkah pemecahan masalah dalam pembelajaran dengan tindakan yang dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) upaya memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam Pokok bahasan Kisah Para Nabi dan Rasul di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa
Kabupaten Ciami
b.
Meningkatkan
kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran upaya memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam Pokok
Kisah Para Nabi dan Rasul di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan
Rajadesa Kabupaten Ciamis
c. Meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada pembelajaran mata
pelajaran Pendidikan Agama islam Pokok
bahasan Kisah Para Nabi dan Rasul di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya
Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis.
C.
Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1.
Tujuan Umum
Untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
Pokok bahasan kisah Para Nabi dan Rasul dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa
Kabupaten Ciamis.
2.
Tujuan khusus
Tujuan penelitian
ini secara khusus adalah untuk :
a.
Meningkatkan
kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) upaya
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam Pokok bahasan
kisah Para Nabi dan Rasul di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan
Rajadesa Kabupaten Ciamis
b.
Meningkatkan
kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Pokok bahasan kisah Para Nabi dan Rasul
di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis
c.
Meningkatkan hasil
belajar peserta didik dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) pada pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Pokok bahasan kisah Para Nabi dan Rasul di Kelas IV
SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis
D.
Kegunaan
Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Kegunaan
Secara Teoritis
Meningkatkan
kemampuan guru untuk menjadi profesional, dapat mengerti kebutuhan siswa dan
cara memenuhinya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan Jaman, selain itu
menjadi bahan kajian lebih lanjut bagi peneliti lain untuk melakukan perbaikan,
dan bagi guru untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran.
2.
Kegunaan Secara Praktis
a.
Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam.
b. Bagi
guru Pendidikan Agama Islam khususnya dan guru lainnya, hasil penelitian ini
dapat menjadi bahan acuan dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan
melaksanakan pembelajaran menggunakan media atau teknik pembelajaran yang
sesuai. Selain itu, dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas guru dapat
memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.
c.
Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan
acuan dalam melakukan upaya-upaya dalam rangka meningkatkan kualitas kegiatan
belajar mengajar siswa sekolah yang bersangkutan.
Bagi Masyarakat, hasil penelitian
ini dapat dijadikan sebagai ukuran ketercapaian Pendidikan Agama Islam tujuan
pembelajaran yang tercermin dari peningkatan kualitas out put sekolah
bersangkutan. Dengan ini, masyarakat bisa membedakan antara sekolah yang
berkualitas dengan sekolah yang tidak berkualitas.
·
KAJIAN TEORI
a.
Pengertian
Belajar dan Pembelajaran
Belajar ialah upaya untuk memperoleh
kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan sikap. Belajar dikatakan berhasil
manakala seseorang mampu mengulangi kembali materi yang telah dipelajarinya
kemudian yang telah dipelajari itu mampu disampaikan dan diekspresikan dalam
bahasa sendiri. (Sagala,2003:13)
b.
Pengertian Pendidikan Agama Islam
1)
Pendidikan Agama Islam
Menurut Fadjar (1999:157) Terdapat perbedaan yang cukup mendasar
antara tujuan “Pendidikan Agama” dengan “Pendidikan Keahlian”. Tujuan
pendidikan Agama lebih merupakan suatuupaya untuk “membangkitkanintuisi agama
dan kesiapan dalam mencapai pengalaman transendental”.
Menurut Sistem Pendidikan Nasional (2003:29) Dalam sejarah
pendidikan Islam maupun dalam studi kependidikan, sebutan “Pendidikan Islam”
umumnya dipahami sebatas sebagai “ciri khas” jenis pendidikan yang belatar
belakang keagamaan. Demikian pula batasa yang ditetapkan didalam undang –
undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas (Sistem
Pendidikan Nasional), istilah pendidikan agama islam ini disebut dengan
“Pendidikan Keagamaan/Pendidikan Agama”.
Pasal 30 ayat (2) menyebutkan: “pendidikan keagamaan berfungsi
mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan
mengamalkan nilai- nilai ajaran agamanya dan/ atau menjadiahli ilmu agama”.
, jenis Pengertian Teknologi
Informasi dan Komunikasi
Sebagai
mahluk sosial, manusia selalu ingin berhubungan dengan sesamanya. Hubungan itu
terjalin melalui proses komunikasi. Berbincang- bincang, berkirim surat maupun,
atau pun menelepon merupakan bentuk- bentuk komunikasi. Melakukan komunikasi
berarti melakukan pertukaran informasi.Informasi adalah segala sesuatu yang
mempunyai arti dan nilai bagi penerima informasi. (Sutedjo,2006 :2)
Komunikasi
dapat berjalan dengan baik jika didukung oleh empat komponen komunikasi, yaitu
pengirim imformasi, penerima imformasi, media komunikasi, dan bentuk
komunikasi.
1)
Pengirim Informasi.
Ketika
kalian bercakap-cakap atau melakukan kegiatan tanya jawab, setiap orang yang bertindak
sebagai penanya ataupun penjawab dapat bertindak sebagai pengirim imformasi.
2)
Penerima Informasi.
Dalam
kasus tanya jawab teman kalian yang sedang mendengarkan, juga kalian semua yang
ikut duduk mendengarkan, adalah penerima imformasi.
3)
Media atau Sarana
untuk Berkomunikasi.
Media
komunikasi dalam kegiatan percakapan adalah suara. Selai suara kalinpaun dapat
mengunakan media komunikasi yang lain. Misalnya tulisan.
4)
Bentuk Komunikasi.
Dalam
kegiatan yang berupa percakapan, bentuk komunikasi yang dipakai adalah
komunikasi lisan. Teman kalian yang aktif mencatat dipapan tulis mengunakan bentuk komunikasi tertulis.
1.
Pengertian Hasil Belajar
Hasil diartikan bila seseorang telah belajar
akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak
tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil belajar
merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi peserta didik dan
dari sisi guru.Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan tingkat
perkembangan mental yanglebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.
Tingkat perkembangan mental tersebut
terwujud pada jenis-jenisranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan
dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya
bahan pelajaran.
Hasil belajar adalah “penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau
angka nilai yang diberikan oleh guru” (Depdiknas, 2005: 391). Hasil belajar juga
diartikan sebagai apa-apa yang dicapai oleh peserta didik setelah melakukan
kegiatan pembelajaran (Kamal, 2006:151).
Menurut Sudjana (2010:22), “Hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar”. Hasil belajar erat
kaitannya dengan perubahan tingkah laku seseorang setelah melakukan proses
belajar. Proses perubahan tingkah laku tersebut berdasarkan hal-hal yang di
temui dan dialami dari praktik, observasi maupun pengalaman tertentu.
Menurut Slameto (1995:2) “Hasil belajar adalah hasil dari
suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.”
Menurut Suprijono
(2009: 7) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar adalah
perubahan perilakusecara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi
kemanusiaansaja. Artinyahasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar
pendidikan sebagaimana tersebut diatas tidak dilihat secara fragmentaris atau
terpisah, melainkan komprehensif.
·
METODE
PENELITIAN
A.
Setting
Penelitian
Penelitian
Tindakan Kelas ini dilaksanakan dengan mengambil lokasi di SD Negeri 1
Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis. Peneliti bekerja sama dengan
guru kelas IV untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.
Alasan peneliti memilih di SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten
Ciamis sebagai tempat penelitian, dikarenakan letak sekolah yang strategis, lokasi
yang lumayan dekat dengan tempat tinggal peneliti, sehingga lebih efektif dan
efisien.
B. Subjek Penelitian
Subjek
dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan
Rajadesa Kabupaten Ciamis jumlah peserta didik kelas IV seluruhnya berjumlah 17
orang yang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 9 orang perempuan.
Sebagai bahan
pertimbangan melaksanakan penelitian di kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya
Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis sebagai subjek penelitian ini, karena
peneliti sebagai tenaga pendidik memegang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
di SD Negeri 1 Sirnabaya dan kenal dengan guru kelas IV sehingga mengetahui
secara intensif kondisi dan perkembangan peserta didik. Data peserta didik
tersebut tertuang dalam tabel di bawah ini:
C.
Variabel Penelitian
Dalam
penelitian tindakan kelas ini setidaknya ada tiga variabel yang diselidiki,
yaitu variabel input, variabel proses, dan variabel out put.
1.
Variabel Input
Variabel input dalam penelitian tindakan kelas
adalah kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik selama mengikuti proses belajar mengajar berlangsung di kelas IV SD
Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis.
2.
Variabel Proses
Variabel
proses dari Penelitian Tindakan Kelas adalah:
a.
Meningkatnya hasil
belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pokok bahasan
Kisah Para Nabi dan Rasul dengan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) di kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis.
b.
Kemampuan guru dengan
pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik di kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa
Kabupaten Ciamis.
3.
Variabel Out Put
Variabel out
put dari penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan hasil belajar
peserta didik pada mata Pendidikan Agama Islam dan guru menguasai pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pelaksanaan pembelajaran di
kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis.
D.
Rencana
Tindakan
Untuk
menyusun desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, peneliti menggunakan model
penelitian Kurt Lewin (Arikunto, 2007: 16).
Adapun
bagan dari model pembelajaran Kurt Lewin sebagai berikut:
Gambar 3.1
Komponen Siklus Model Kurt Lewin (Arikunto,
2007: 16)
1. Perencanaan Tindakan (Planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana,
oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang
ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan
tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara
ini adalah penelitian kolaborasi. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya
untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan yang
dilakukan (Arikunto, 2007: 17).
Pada tahap
perencanaan, peneliti menentukan indikator pembelajaran yang akan dicapai
beserta tolak ukur keberhasilan penelitian yang akan dilakukan mulai dari
materi atau bahan ajar, rencana pengajaran yang meliputi media/metode,
penggunaan media pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta
instrumen yang dipersiapkan dengan matang (Mulyati, 2012: 23).
2. Pelaksanaan
Tindakan (Acting)
Tahap ke-2
dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau
penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan di kelas. Hal yang perlu
diingat adalah bahwa dalam tahap ke-2 ini pelaksana guru harus ingat dan
berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula
berlaku wajar/tidak dibuat-buat. Dalam refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan
dengan perencanaan perlu diperhatikan secara seksama agar sinkron dengan maksud
semula (Arikunto, 2007: 18).
3. Pengamatan (Observing)
Tahap ke-3
yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamatan yang dilakukan oleh
pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pelaksanaan tindakan karena
seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan (Arikunto,
2007: 19).
Observasi
(pengamatan) dilakukan selama proses pembelajaran, yang diamati adalah proses
pembelajaran. Observasi pada tindakan ini berfungsi untuk mendokumentasikan
hal-hal yang terjadi selama tindakan dalam penelitian. (Mulyati, 2012: 24).
4. Refleksi (Reflecting)
Tahap ke-4
merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.
Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah
selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan
implementasi rancangan tindakan.
Refleksi
adalah mengingat dan menanyakan kembali suatu tindakan yang telah dilakukan
sesuai dengan hasil observasi, guna memperoleh gambaran tentang hasil tindakan
di kelas. Tindakan ini dilakukan dalam bentuk siklus, dan dilakukan tidak hanya
satu kali tindakan saja tetapi beberapa siklus (putaran) tersebut secara
berulangulang sampai masalah yang dihadapi terpecahkan. (Mulyati, 2012: 24).
E.
Teknik dan
Instrumen Pengumpulan Data
1.
Teknik
Pengumpulan Data
Dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, peneliti tidak hanya melakukan satu teknik
pengumpulan data saja. Namun peneliti menggunakan beberapa teknik dalam
pengumpulan data, yaitu:
a.
Teknik Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk
memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Efek dari suatu
intervensi (action) terus dimonitor
secara reflektif (Arikunto, 2007: 127).
Kegiatan
observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan
lembar observasi yang dibuat untuk digunakan sebagai perangkat pengumpul data,
mengamati aktivitas guru dalam pembelajaran, dan catatan lapangan. Adapun
hal-hal yang diobservasi adalah:
1)
Observasi terhadap rencana
pembelajaran
2)
Observasi terhadap proses
pembelajaran
b.
Teknik wawancara
Wawancara
adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua
pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan
dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban
atas pertanyaan itu (Hadi dan Haryono, 2005 : 127). Maka untuk
mengetahui bagaimana kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri
1 Sirnabaya, penulis melakukan wawancara pada wali kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya
pada tanggal 08 Maret 2017.
c.
Teknik Tes
Tes merupakan
suatu metode untuk mengukur tingkat kinerja individu yang dimaksudkan untuk
mendapatkan jawaban sebagai dasar untuk penetapan skor angka. Pemanfaatan metode ini lebih efisien dan
lebih sederhana, terutama bila digunakan dalam penilaian hasil tes siswa (Hadi dan
Haryono, 2005: 139).
Data yang
diperoleh dari hasil tes, yaitu tes lisan yang dilakukan oleh masing-masing
siswa pada akhir pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi Kisah Para Nabi dan
Rasul.
d.
Analisis Deskriptif
Teknik ini
digunakan untuk menjelaskan seluruh rangkaian penelitian pada saat sebelum, selama, maupun pasca tindakan pembelajaran dilaksanakan, begitu juga
dengan daur dan hasil penelitian.
2.
Instrumen Pengumpulan Data
Untuk
menghasilkan data-data dalam penelitian ini maka dibuat instrumen pengamatan
(observasi) pada:
a.
Penilaian kinerja guru
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan ketentuan sebagai
berikut:
F.
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Analisa data
yang digunakan adalah analisa data kualitatif, yaitu data berupa informasi
berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat
pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa
terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti
pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi
belajar (Arikunto, 2007: 131).
Menurut
Wina Sanjaya (2003:106-107) analisis data dalam PTK dapat dilakukan melalui
tiga tahap, yaitu :
1.
Reduksi data, yakni
kegiatan memilih data sesuai dengan fokus masalah.
Pada tahap ini,
guru atau peneliti mengumpulkan semua instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data kemudian diklasifikasikan berdasarkan fokus masalah.
2.
Mendeskripsikan data
sehingga data menjadi lebih bermakna. Mendeskripsikan data dapat dilakukan
dalam bentuk naratif, grafik, atau tabel.
3.
Membuat kesimpulan
berdasarkan deskripsi data
G. Indikator Kinerja
Dengan
dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, diharapkan adanya peningkatan
hasil belajar peserta didik terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
materi Kisah Para Nabi dan Rasul dan adanya
peningkatan kemampuan guru dalam beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
1.
Siswa
Semakin
efektifnya kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik, yaitu
sebagai berikut:
a.
Peserta didik mampu meningkatkan
hasil belajar terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pokok bahasan
Kisah Para Nabi dan Rasul.
b.
Peserta didik mampu mengeluarkan
pendapatnya dengan berani dan penuh percaya diri.
c.
Peserta didik mampu belajar dengan
baik dan kooperatif.
2.
Guru
Diharapkan
guru mampu meningkatkan keterampilan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam:
a. Guru mampu merancang perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan
pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa
Kabupaten Ciamis.
b. Guru mampu melaksanakan proses pembelajaran melalui pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK)untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik
kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis.
c.
Guru dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya Kecamatan Rajadesa
Kabupaten Cimis pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pokok bahasan Kisah
Para Nabi dan Rasul.
H.
Jadwal Penelitian
Pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai dari bulan
April sampai bulan Juni pada akhir
semester genap, tahun pelajaran 2016/2017 yang meliputi kegiatan perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
·
HASIL
Pada
bab IV ini akan dibahas mengenai pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang
telah dilakukan oleh penulis mengenai pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam pokok bahasan Kisah Para Nabi dan Rasul di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya
kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan
selama dua siklus setiap siklusnya dua kali pertemuan, setiap siklus terdiri
dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Berikut penjelasan dari setiap siklusnya:
1. Perencanaan
Siklus I Pertemuan Pertama
Berdasarkan
hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan dengan wawancara kepada guru kelas IV
SD Negeri 1 Sirnabaya, bahwa guru dalam kegiatan proses belajar mengajar
menekankan metode pembelajaran ceramah sehingga peserta didik merasa jenuh dan
kurang aktif. Berdasarkan alasan tersebut untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pokok bahasan Kisah
Para Nabi dan Rasul peneliti menggunakan pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK).
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) pada
pokok bahasan Kisah Para Nabi dan Rasul pada siklus I dilaksanakan dengan
berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang terdapat pada lampiran.
Kegiatan perencanaan ini dilakukan pada tanggal 02 Mei 2017 di Kelas IV SD
Negeri 1 Sirnabaya kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis, ada beberapa kegiatan
yang dilakukan dalam kegiatan perencanaan pada siklus I pertemuan pertama, di
antaranya:
a. Membuat RPP
b. Mempersiapkan media yang akan digpunakan dalam
pembelajaran
c. Menyiapkan dan mempelajari materi yang akan disampaikan
d. Menetapkan observer
e. Berdiskusi dengan kepala sekolah, dewan guru yang terkait
masalah penelitian yang sedang dihadapi.
2. Pelaksanaan
Siklus I Pertemuan Pertama
Kegiatan
pelaksanaan pembelajaran ini dimulai pada hari Selasa tanggal 09 Mei 2017 yang
dilaksanakan di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya kecamatan Rajadesa Kabupaten
Ciamis.
Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam pelaksanaan
pembelajaran siklus I pertemuan pertama ini adalah peserta didik dapat Menjelaskan
Kisah Nabi Ibrahimdengan orang tuanya, Menceritakan kisah nabi Ibrahim dengan
raja Namrud, Menjelaskan Kisah Nabi Ibrahim dalam menghadapi ujian, Meneladani
perilaku sabar dan keteguhan hati nabi Ibrahim.
3. Observasi
siklus I Pertemuan Pertama
Hasil
observasi pembelajaran siklus I pertemuan pertama mengenai penggunaan
pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam pokok bahasan Kisah Para Nabi dan Rasul di Kelas IV SD
Negeri 1 Sirnabaya kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis, dilakukan pada
aspek-aspek berikut:
a. Rencana Pembelajaran
Penilaian
hasil observasi terhadap kinerja guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pokok bahasan
Kisah Para Nabi dan Rasul di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya kecamatan Rajadesa
Kabupaten Ciamis dapat dilihat pada tabel berikut:
Berdasarkan
hasil tes lisan yang dilakukan pada peserta didik disiklus 1 pertemuan pertama
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pokok bahasan Kisah Para Nabi dan Rasul
dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). mencapai nilai
rata-rata 71 dari skor ideal 100, pada kisaran 47,05
% ketuntasan dengan kriteria yang tuntas sebanyak 8 orang siswa dan yang belum
tuntas sebanyak 9 orang siswa. Maka dari itu siswa yang belum tuntas harus
lebih difokuskan lagi dalam menangakap alur cerita.
4. Refleksi
Siklus I Pertemuan Pertama
Berdasarkan
dari hasil observasi selama berlangsungnya proses pembelajaran siklus I
pertemuan pertama, terdapat permasalahan yang menjadi kendala dalam
pembelajaran. Kendala yang ditemukan saat proses pembelajaran pada siklus I
pertemuam pertama tersebut didiskusikan bersama-sama antara peneliti dan
observer, karena hasil analisis refleksi tindakan pembelajaran ini akan menjadi
bahan refleksi bagi peneliti untuk merancang proses pembelajaran pada siklus I
pertemuan kedua. Hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus I pertemun pertama
adalah sebagai berikut:
a. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus
lebih diperhatikan secara teliti. Observer menyarankan ketika menyusun RPP
harus disesuaikan dengan keadaan peserta didik di kelas, khususnya di kelas IV
SD Negeri 1 Sirnabaya.
b. Penguasaan materi pembelajaran harus dipersiapkan secara
matang. Observer menyarankan ketika akan melakukan pembelajaran guru harus
menguasai materi terlebih dahulu.
1. Perencanaan
Siklus II Pertemuan kedua
Kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pokok bahasan Kisah
Para Nabi dan Rasul pada siklus II pertemuan kedua dilaksanakan dengan
berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan kedua,
sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terdapat pada
lampiran. Tetapi pada pelaksanaannya direalisasikan pula hasil refleksi pada
siklus II pertemuan pertama supaya pembelajaran pada siklus II pertemuan
kedua ini hasilnya lebih baik.
Berikut
ini adalah beberapa kegiatan penelitian tindakan kelas yang disiapkan dalam
perencanaan siklus II pertemuan kedua sebagai berikut:
a.
Guru menyusun RPP dengan lebih maksimal yang benar-benar sesuai untuk
pembelajaran Bahasa Arab dengan menggunakan pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK).
b.
Dalam
pembelajaran guru tidak hanya memberikan materi pembelajaran saja tetapi
diberikan motivasi agar lebih semangat dalam belajar.
2. Pelaksanaan
Siklus II Pertemuan kedua
Kegiatan pelaksanaan pembelajaran
ini dilakukan pada hari selasa tanggal 30 Mei 2017 di Kelas IV SD Negeri 1
Sirnabaya kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis. Tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan kedua ini adalah
peserta didik mampu menjelaskan Kisah Nabi Ibrahimdengan
orang tuanya, Menceritakan kisah nabi Ibrahim dengan raja Namrud, Menjelaskan
Kisah Nabi Ibrahim dalam menghadapi ujian, Meneladani perilaku sabar dan
keteguhan hati nabi Ibrahim.
Observasi Siklus II Pertemuan kedua
Hasil
observasi pembelajaran siklus II pertemuan kedua mengenai penggunaan
pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam pokok bahasan Kisah Para Nabi dan Rasul di Kelas IV SD
Negeri 1 Sirnabaya kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis, dilakukan pada
aspek-aspek berikut:
a. Rencana Pembelajaran
Penilaian
hasil observasi terhadap kinerja guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pokok bahasan
Kisah Para Nabi dan Rasul di Kelas IV SD Negeri 1 Sirnabaya kecamatan Rajadesa
Kabupaten Ciamis dapat dilihat pada tabel berikut:
Berdasarkan
hasil tes lisan yang dilakukan pada peserta didik disiklus II pertemuan kedua
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pokok bahasan Kisah Para Nabi dan Rasul
dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencapai nilai
rata-rata 84 dari
skor ideal 100, pada kisaran 94,11 % ketuntasan dengan kriteria yang tuntas
sebanyak 16 orang siswa dan yang belum tuntas sebanyak 1 orang siswa. Siswa
yang belum tuntas tersebut pada dasarnya
dalam belajar sudah meningkat tetapi dalam mengingat pelajaran belum maksimal
karena jarang membaca di rumahnya. Untuk itu, harus adanya bimbingan dari guru
maupun orang tuanya.
·
Simpulan
Berdasarkan
hasil pengolahan data, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal berikut
ini:
1.
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) sudah meningkat, berdasarkan penilaian yang dilakukan obsever penyusunan
RPP dari siklus ke siklus mengalami peningkatan. Hal itu dapat dilihat dari
hasil observasi siklus I pertemuan pertama dengan nilai rata-rata 79,71
pertemuan kedua dengan nilai rata-rata 82,16. Siklus II pertemuan kedua dengan nilai rata-rata 85,42
dan pertemuan kedua dengan nilai rata-rata mencapai 90,09.
2.
Kinerja guru dalam melaksanakan
pembelajaran juga mengalami peningkatan. Dari
dua siklus yang telah dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini,
pelaksanaan pembelajaran semakin baik, hal ini dilihat berdasarkan penilaian
observer pada pembelajaran siklus I pertemuan pertama dengan nilai rata-rata
80,2 dan pertemuan kedua dengan nilai rata-rata 87,2. Siklus II pertemuan
pertama dengan nilai rata-rata 84,2 dan pertemuan kedua dengan nilai rata-rata
91,6.
3.
Hasil belajar peserta didik pada pelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) juga mengalami peningkatan.
Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan hasilnya semakin
meningkat. Hasil tes lisan peserta didik siklus I pertemuan pertama dengan
nilai rata-rata 71 pada perhitungan 8 orang yang tuntas dan 9 orang yang belum
tuntas dari nilai KKM yang telah ditentukan, pertemuan kedua dengan nilai rata-rata
nilai 74 pada perhitungan 10 orang yang tuntas dan 7 orang yang belum tuntas
dari nilai KKM yang telah ditentukan. Dan siklus II pertemuan pertama dengan
nilai rata-rata 78 pada perhitungan 13 orang yang tuntas dan 4 orang yang belum
tuntas dari nilai KKM yang telah ditentukan, pertemuan kedua dengan nilai rata-rata
84 pada perhitungan 16 orang yang tuntas dan 1 orang yang belum tuntas dari
nilai KKM yang telah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. (2007). Perencanaan
Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Abdullah,
Ridwan. (2013). Inovasi Pembelajaran.
Jakarta: Bumi Aksara.
Abdullah, Taufik Dan M. Rusli Karim.
(1989). Metodelogi Penelitian Agama. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Andira . 2010. Media Pembelajaran. Bandung; Wacana Prima
Archin.
1986. Pengelolaan Belajar. Jakarta;
Rajawali Pers.
Arikunto Dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas.
Bumi
Aksara, Cetakan Keempat.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.
Arsyad.
A 2013. Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada.Jakarta.
Asnawir & Basyiruddin Usman. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers Nurgana, Dan Peluangnya Dalam
Mozaik Teknologi Pendidikan (Dewi Salma Dan Eveline Siregar), Kencana Media
Group Dan Universitas Negeri Jakarta.
Budi Sutedjo, Dharma Oetomo. 2005. Perencanaan
Dan Pembangunan Sistem
Daradjad, Zakiah. (1995). Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam.
Jakarta: Bumi Aksara.
Haidar Putra Daulay. (2004). Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.
Harina Yuhetty Dan Hardjito, (2004), Edukasi
Net Pembelajaran Berbasis Internet :Tantangan. Idris, Naswil. (2001) “Pengembangan
Dan Peranan Sumber Daya Manusia Di Era Teknologi Informasi”,Semarang.
Informasi.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Nata,
Abuddin .(2010.) Ilmu Pendidikan Islam.
Jakarta: Kencana.
Nata,
Abuddin. (2010). Metodelogi Studi Islam.
Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Oetomo, B.S.D. (2002). E-Education Konsep, Teknologi Dan Aplikasi
Internet Pendidikan, Yogyakarta: Penerbit Andi,
Rimawati,
Ega .(2016). Ragam Media Pembelajaran.
Kata Pena
Rochaety, Eti Dkk, (2005), “
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan”. Jakarta: Bumi Aksara.
Sumanto. (1995).
Metodelogi Penelitian Social Dan
Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offset.
Tim Penulis Sosiologi.
(1997). Panduan Belajar. Jakarta:
Yudistira.
Wardhana . 2010. Media Pengajaran. Bandung; Sinar Baru.
0 komentar:
Post a Comment