Monday, May 07, 2018

PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN


Pengertian Model Pembelajaran
Secara khusus, model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam pengertian lain, model juga diartikan sebagai barang atau benda tiruan dari benda yang sesungguhnya, seperti globe adalah model dari bumi tempat  kita hidup.
Dalam uraian selanjutnya, istilah “model” digunakan untuk menunjukkan pengertian yang petama sebagai kerangka konseptual. Atas dasar pengertian tersebut, yang disebut dengan “model pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan serta melaksanakan aktivitas pembelajaran (Udin :2001). Dengan demikian, aktivitas pembelajaran merupakan kegiatan yang tertata secara sistematis.
Dalam rangka pemanfaatan model yang telah ada, Bruce Joyce dan Marsha Weil (1986) telah menyajikan bebagai model pembelajaran yang telah di kembangkan dan dites keterpakaiannya oleh pakar kependidikan. Walaupun judul buku yang memuat tentang model- model pembelajaran tersebut adalah models of teaching akan tetapi isinya bujkan semata mata menyangkut kegiatan guru mengajar, tetapi justru menitikberatkan pada aktivitas belajar siswa. Sebagaimana ditegaskan oleh Joyce dan Weil (1986) bahwa hakikat mengajar atau teaching adalah membantu siswa memperoleh ide, keterampilan, nilai, cara berpikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya, hasil akhir atau hasil jangka panjang dari proses pembelajaran adalah- the studen’s increased capabilities to learn more easly and effectively in the future, yaitu siswa meningkatkan kemampuanya  untuk dapat belajar lebih mudah dan lebih efektif di masa yang akan datang (Joyce dan Weil , 1986:1). Oleh karena itu, proses bembelajaran tidak hanya memiliki makna deskritif dan keterkinian, akan tetapi juga bermakna prospektif dan berorientasi masa depan.
Empat Ketegori Model Pembelajaran
Dari hasil kajian terhadap berbagai model pembelajaran yang telah di kembangkan dan dites oleh para pakar kependidikan, Joyce dan Weil (1986) mengelompokan model-model pembelajaran ke dalam empat kategori, di antaranya:
1.      Kelompok Model Pengolahan Infomasi;
2.      Kelompok Model Personai;
3.      Kelompok Model Sosial; dan
4.      Kelompok Model Sistem Perilaku;
Berikut penjelasan keempat model tesebut.
1.      Kelompok Model Pengolahan Informasi (The Information Processing Model)
Informasi Model pembelajaran pengolahan ada dasarnya menitik beratkan pada cara- cara memperkuat dorongan –dorongan internal (datang dari dalam diri) untuk memahami dunia dengan cara menggali dan mengordinasikan data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya. Beberapa model dalam kelompok ini menberikan kepada para siswa sejumlah konsep, sebagian lagi menitikberatkan pada pembentukan konsep dan pengetesan hipotesis, dan sebsgian lainnya memusutkan psrhatian pada pengembangan kemampuan kreatif. Beberapa model sengaja dirancang untuk memperkuat kemampuan intelektul umum.
Secara umum banyak dari model pengolahan informasi ini yang dapat di terapkan kepada sasaran belajar dari berbagai usia. Beberapa model yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah:
a.       Pencapaian Konsep;
b.      Berpikir Induktif’;
c.      Latihan Penelitian;
d.     Pemandu Awal;
e.      Memorisasi;
f.       Pengembangan Intelek; Dan
g.      Penelitian Ilmiah;
2.      Kelompok Model Personal (Personal Models)
      Disadari bahwa hihup manusia pada akhirnya terletak pada kesedaran individu. Manusia mengembangkan kepribadian yang unik dan melihat dunia dari sudut pandangan unik pula yang merupakan hasil dari pengalaman dan kedudukannya. Pengertin umum merupakan hasil kesepakatan individu yang harus hidup, bekerja, dan membentuk lingkungan keluarga secara bersama sama.
Model personal beranjak dari pandangan kedirian atau selfhood dari individu. Proses pendidikan ditujukan untuk dapat memahami diri sendiri dengan baik, memikul tanggung jawab untuk pendidikan, dan yang lebih kreatif untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
Kelompok model personal memusatkan perhatian pada pandangan perseorangan dan berusaha menggalakkan kemandirian yang prodiktif sehingga manusia menjadi semakin sadar dan tangguang jawab atas tujuannya. Model- model pembelajaran dalam kelompom ini, di antaranya:
a.      Pengajaran Tanpa Arahan;
b.      Sinektiks;
c.      Latihan Kesadaran; Dan
d.     Pertemuan Kelas;
3.      Kelompok Model Sosial (Sosial Models)
Harus di akui bahwa kerjasama merupakan salah satu fenomena kehidupan masyarakat. Dengan kerjasama, manusia dapat membangkitkan dan menghimpun tenaga atau energi secara bersama yang kemudian disebut sinergi (Joyce dan Weil: 1986).
Kelompok model sosial ini dirancang untuk memanfaatkan fenomena kerjasama. Model ini telah banyak di teliti dalam rangka pengetesan keberlakuannya. David serta Robert Johnson dan kawan kawan (1974,1981), begitu pula Robert Shavin (1983) telah berkerjasama dengan para guru untuk menkaji manfaat dari penggunaan corperative rewards atau hadiah yanh diberikan atas suatu kerjasama, dan strutur tugas kerjasama atau cooperative task structure dalam suatu kegiatan kelompok. Hasilnya cukup meyakinkan, ternyata belajar bersama dapat membantu berbagai proses belajar. Namun demikian, hal ini tidaklah berarti model sosial dapat dipakai begitu saja. Hal yang harus dicatat ialah sinergi dapat memberikan. Oleh karena itu, model sosial merupakan bagian penting dari proses pembelajaran secara keseluruhan. Kelompok sosial ini di antaranya:
a.      Investigasi Kelompok;
b.      Bermain Peran;
c.      Latihan Laboratoris; dan
d.     Penelitian Ilmu Sosial;
4.      Kelompok Model Sistem Perilaku (Behavioral Systems Models)
Dasar teoritik dari kelompok ini ialah teori- teori belajar sosial atau social learning theories. Model ini dikenal pula sebagai modifikasi perilaku atau behavioral modification, tetapi prilaku atau behavioral therapy, dan sibernetika atau cybernetics. Dasar dasar pemikiran dari kelompok model ini adalah sistem komunikasi yang mengoreksi sendiri atau self-correcting communication system yang memodifikasi perilaku dalam hubungannya dengan bagaimana tugas di jalankan dengan sebaik baiknya.
      Berdasarkan konsep bagaimana seseorang memberikan respon terhadap tugas dan umpan balik (feedback), para ahli psikologi, seperti Skiner (1953) yang telah mempelajari bagaimana mengorganisasikan struktur tugas dan umpam balik agar dapat memberikan kemudahan terhadap hilangnya rasa takut pada diri seseorang. Bagaimana belajar menbaca dan menghitung, mengembangkan keterampilan atletik dan sosial, menghilangkan rasa cemas dan cara santai, dan mempelajari keterampilan –keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang perlu bagi seorang pilot atau astronot. Oleh karena itu, model ini memusatkan perhatian pada perilaku yang terobsesi atau over behaviour,dan metode serta tugas yang di berikan dalam rangka mengomunisasikan keberhasilan. Babarapa model yang termasuk kedalam kelompok ini, di antaranya:
a.      Belajar Tuntas;
b.      Pembelajaran;
c.      Belajar Kontrol Diri;
d.     Latihan Pengembangan Keterampilan Dan Konsep; Dan
e.      Latihan Asensif.
Beberapa model dari semua kelompok model tersebut akan dibahas pada pada uraian selanjutnya untuk diterapkan dalam bidang kajian yang relevan.



0 komentar:

Post a Comment