Monday, May 07, 2018

Model Pembelajaran Pencapaian Konsep


MODEL PENCAPAIAN KONSEP
1.      Tujuan dan asumsi
Setiap konsep memiliki elemen, di antaranya:
a.       Nama;
b.      Contoh atau example
c.       Ciri-ciri (atribut) esensial dan tidak asensial;
d.      Nilai dan ciri-ciri tersebut (atribut).
Nama ialah istilah yang dipakai untuk suatu kategori banda, fenomena, mahluk hidup atau pengalaman. Misalnya sayur mayur, binatang, pemerintah, penduduk, dan kerajaan. Conto example ialah gambaran atau bentuk nyata dari konsep itu. Bukan contoh atau nonexemple ialah gambaran atau bentuk nyata yang tidak sesuai dengan konsep itu. Terilustrasikan dalam contoh berikut.
Umat islam yang terdiri dari nabi Muhammad sebagai pemimpin umat dan para shodiqin, solihin, serta syuhada sebagai pengikutnya, merupakan contoh atau example dari konsep umat islam. Adapun Abu Jahal yang inkar terhadap dakwah nabi Muhammad bukan merupakan contoh atau nonexample dari kosep umat islam.
Atribut esensial ialah ciri-ciri utama yang dmemberikan gambaran sosok utuh atau konsep. Misalnya, atridut esensial dari konsep umat islam, ialah beriman kapada Allah dan Rasulnya, menjadikan Al qur’an sebagai petunjuk hidup di dunia sebagai bekal di akhirat, menegakan shalat, zakat, puasa dan naik haji bagi yang mampu. Adapun atribut tidak esensial ialah ciri-ciri yang melengkapi gambaran konsepnya. Apabila ciri itu tidak terdapat dalam suatu contoh positif (objeknya) yang tidak mengurangi makna konsep itu. Mislnya, ciri orang islam yang berjanggut, memakai baju koko, dan berpeci haji, namun karena ada orang islam yang sehari harinya berjas berdasi, dan tanpa janggut maka ciri tersebut termasuk atribut tidak esensial.
Terakhir adalah nilai atribut. Nilai atribut ialah kualitas dari masing masing atribut. Misalnya pada konsep umat islam, tingkat keimanan dan ketaqwaan seseorang menjadi ukuran utama. Oleh karena itu, hal tersebut merupakan nilai atribut dari umat ialam.
2.      Sintakmatik 
model pencapaian konsep memiliki tiga tahap kegiatan sebagai berikut.(Joyce dan Weil, 1986:34)
Tahap Pertama: penyajian data dan identifikasi konsep
a.      pengajar menyajikan contoh yang sudah diberikan label;
b.      siswa menbandingkan ciri-ciri dalam contoh positif dan negatif;
c.       siswa membuat dan mengetes hipotesis; dan
d.      siswa membuar definisi tentang konsep ates dasar ciri-ciri esensial;
Tahap Kedua: mengetes pencapain konsep
a.       siswa mengidentifikasikan tambahan contoh yangtidak diberilabel dengan menyatakan ya atau tidak; dan
b.      pengajar menegaskan hipotesis, nama konsep, menyatakan kembali definisi konsep sesuai dengan ciri-ciri yang esensial.
Tahap Ketiga: menganalisis strategi berpikir:
a.      siswa mengunkap pemikirannya;
b.      siswa mendiskusikan hipotesis dan ciri ciri konsep; dan
c.       siswa mendiskusikan tipe dan jumlah hipotesis
3.      Sistem Sosial

Model ini memiliki strutur yang moderat. Pengajar melakukan pengendalian terhadap aktivitas, tetapi dapat dikembangkan menjadi kegiatan diaolg bebas dalam tahap itu. Interaksi antar siswa digalakkan oleh pegajar.dengan pengorganisasian, melalui kegiatan itu diharapkan siswa akan lebih memperhatikan inisiatifnya untuk melakukan proses induktif bersamaan dengan bertambahnya pengalaman dalam melibatkan diri dalam kegiatan pembelajaran.
4.      Prinsip Reaksi
Prinsip –prinsip reaksi model pencapai konse ialah sebagai berikut.
a.       Berikan dukungan dengan menitik beratkan pada sifat hipotesisdari diskusi –diskusiyang berlansung.
b.      Berikan bantuan kepada para siswa dalam mempertimbangkan hipotesis yang satu dari yang lainnya.
c.       Pusatkan para perhatian siswa terhadap contoh- contoh yang spesifik
d.      Berikan bantuan kepada para siswa dalam mendiskusikan dan menilai strategi berpikir yang mereka pakai.
5.      Sistem Pendukung
Sarana pendukung yang diperlukan berupa bahan –bahan dan data yang terpilih serta teroganisasikan  dalam bentuk unit-unit yang berfungsi memnerikan contoh –contoh. jaka para siswa sudah dapat berpikir semakin kompleks,mereka akan dapat bertukar pikiran dan berkerjasama dalam membuat unit- unit data, seperti yang dilakukan dalam tahap dua saat mencari contoh –contoh lainnya.
6.      Dampak Instruksional Dan Pengiring
Gambaran tentang dampak instruksional dan pengiring dari model ini dapat dilihat di bawah ini:
a.       Dampak Instruksional
Ø  Hakikat Konsep
Ø  Srategi Penbentukan Konsep
Ø  Konsep –Konsep Yang Spesifik
Ø  Teroransi Terhadap Ketidaktentuan Dengan Apresiasi Terhadap Logika.
b.      Dampak Pengiring
Ø  Kesedaran akan pilihan pandangan
Ø  Kepekaan terhadap penearan logika dalam komunikasi.

 Untuk kepentingan praktis, model tersebut dapat diadaptasikan dalam bentuk   kerangka operasional sebagai berikut. 
                                                 Model pencapaian konsep
Kegiatan pengajar
Langkah pokok
Kegiatan siswa
1.      Sajian contoh berlabel
2.      Minta dugaan
3.      Minta depinisi
Penyajian data
1.      Bandingkan contoh positif dan negatif
2.      Ajukan dugaan
3.      Berikan depinisi
1.      Minta contoh lain
2.      Minta nama konsep
3.      Minta contoh lainnya
Pengetesan ketercapaian konsep
1.      Cari contoh lain
2.      Beri nama konsep
3.      Cari contoh lainnya
1.      Tanya mengapa/bagaimana
2.      Bimbing diskusi
Analisis strategi berpikir
1.      Ungkapkan pikiran
2.      Diskusikan aneka pikiran

0 komentar:

Post a Comment