Cara menyelesaikan skipsi dengan cepat
Beberapa
bagi sebagian orang memang sangat tabu bahkan menjadi mimpi buruk hanya untuk
sekedar melakukan atau menuntaskan
syarat akhir dari perkuliahan. Hal ini menjadi permasalahan utama bagi
kaum akademis khususnya mahasiswa/ mahasiswi tingkat akhir memang terdengar
sangat sulit dan mendengar pengalaman – pengalaman kaka tingkat yang sudah
lulus, kebanyakan dari mereka memang berpendapat bahwa membuat skripsi itu
sulit dan menyita banyak waktu, tenaga, pikiran bahkan uang yang tidak sedikit.
Disini saya
akan memberi beberapa trik jitu untuk menyelesaikan skripsi atau tugas akhir
bagi para pengejar dosen pembimbing alias mahasiswa tingkat akhir :
1.
Menentukan Jenis
Penelitian
Sebelum melakukan apapun kita harus memikirkan matang- matang
jenis penelitian apa yang akan kita ambil. Karena keputusan diawal akan
mempengaruhi perjalanan dan alur dalam penelitian. Saya kasih gambaran beberapa
jenis penelitian yang sering digunakan dalam pembuatan skripsi yaitu ada Kualitatif,
kuantitatif dan Penelitan Tindakan Kelas (PTK).
Jenis
penelitian kualitatif merupakan penelitian yang pada dasarnya menggunakan
pendekatan deduktif – induktif, pendekatann ini berangkat dari suatu kerangka
teori, gagasan para ahli,maupun pemahaman peneliti berdasakan pengalamannya. .
Sedangkan kuatitatif berfokus pada proses dan makna dari uji coba penerapan
suatu metode. Dan PTK lebih meneliti tentang hal – hal yang terdapat dalam
proses yang berada dalam ruang lingkup kelas.
2.
Menentukan Judul
Yang Jarang Dibahas, Yang Menarik, Yang Baru Didengar.
Setelah menentukan jenis penelitian dan sudah sangat bulat
maka kita harus segera menentukan atau memilih judul. untuk penelitian yang akan dilakukan sebagai
judul skripsi. Usahakan judul yang jarang dibahas atau yang tidak familiar
karena judul yang biasa sering dibahas besar kemungkinan tidak di acc. Karena
dengan alasan sudah ada yang meneliti dengan judul tersebut. Saran saya
usahakan membuat beberapa judul untuk diajukan.
3.
Sesegera Mungkin
Membuat Proposal Penelitian
Pengalaman saya membuat proposal penelitian itu tidaklah
sulit sama halnya seperti kita membuat makalah tugas- tugas kuliah biasa hanya
saja ini berbentuk proposal penelitian sebagai ajuan untuk judul skripsi.
Setelah diajukan kita akan tau proposal kita di acc atau tidak kalau di acc
maka kita bisa lanjut ketahap selanjutnya. Kalau misalkan tidak diterima alias
ditolak maka segera lah membuat kembali proposal dengan judul yang berbeda atau
judul cadangan yang sudah kita persiapkan sebelumnya. Sehingga kita pusing
memikirkan dari nol lagi pri hal judul.
4.
Mengikuti Seminar
Proposal / Sidang Proposal Gelombang Pertama
Usahakan dalam bentuk persidangan mengikuti pada gelombang
pertama. Karena dalam gelombang pertama mempunyai bobot nilai yang berbeda
dibanding dengan gelombang selanjutnya. Manfaatnya setelah sidang pertama lulus
maka kita siap memulai mengerjakn skripsi dengan leluasa waktu.
5.
Mengumpulkan
Bahan Reverensi
Mengumpulkan reverensi yaitu mencari buku- buku sebagai bahan
acuan untuk mengerjakan skripsi biasanya unuk mencari beberapa teori/ pendapat
para ahli. Mencantumkan reverensi merupakan hal wajib dalam pengerjaan skripsi,
karena skripsi harus mengacu pada dasar atau reverensi yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan.
6.
Melakukan Pendekatan
Terhadap Dosen Pembimbing
Maksudnya pendekatan terhadap dosen pembimbing itu adalah
kita harus melakukan pendekatan secara langsung atau tidak langsung, misalnya
pendektan dengan menggunakan komunikasi yang baik dan intens. Contohnya mengetahui
nomor telfon / wa dospem, sehingga lebih mudah berkomunikasi untuk Mengatur
jadwal pertemuan bimbingan dengan dospem.
Sesekali tanyakan alamat rumah dan berkunjung ke rumahnya supaya lebih akrab.
7.
Selalu Membawa
Leptop Ketika Bimbingan
Leptop merupakan alat penting ketika menyusun skripsi, kenapa
ketika bimbingan kita harus membawa leptop? Setelah bab perbab kita bimbingkan
pada dosen maka skripsi yang sudah kita buat akan direvisi dan dicorat coret
oleh despem, maka siapkan segera setelah dibimbingkan langsung diperbaiki tanpa
harus menunda lagi waktu dan membuat kita malas. Sehingga bimbingan dari dosen
langsung kita terapkan / benarkan dalam soft file skripsi dan hari esoknya kita
bisa atur jadwal untuk menyetorkan revisian. Alhasil hari esok pun kita bisa
lanjutkan ke bab selanjutnya. Begitulah terus menerus. Maka dalam seminggupun
kita bisa menyelesaikan skripsi yang kita buat.
8.
Daftar Sidang
Gelombang Pertama
Setelah selesai skripsi yang kita buat maka segeralah
mendaftarkan diri gelombang pertama, seperti halnya sidang proposal. Sama saja
isinya mempertanggungjawabkan tentang hal –hal yang telah kita tulis dalam skripsi.
Kenapa harus gelombanh pertama, karena gelombang pertama selain punya nilai
plus agar tidak terlambat waktu wisuda karena biasanya jaraknya jauh apabila
tertinggal gelobang satu dan bisa jadi wisuda kita pun menjadi jauh tertinggal
dengan gelembang satu. Jadi semakin kita cepat sidang skripsi maka akan segera
cepat wisuda dan sebaliknya.
9.
Mengikuti Ujian
Dengan Percaya Diri
Ujian atau sidang skripsi tak semenyeramkan yang kita
pikirkan. Justru ini lebih mudah dibanding ujian atau sidang komprehensip. Karena
sidang skripsi lebih kita kuasi apabila memang skripsinya asli dan mutlak
buatan kita sendiri. Yang tau skripsi kita yaitu kita sendiri bahkan pengujipun
tidak tau seluk beluknya penelitian/ isi skripsi kita. Tugas kita hanya
meyakinkan bahwa penelitian yang kita buat hasil kita sendiri.
.
Beberapa orang
gagal wisuda yaitu karena mereka malas mengejar dosen pembimbing dan malas
merevisi. Semoga tips diatas bisa membantu.
0 komentar:
Post a Comment