Monday, November 11, 2019

Model Pembelajaran investigasi kelompok


Model investigasi kelompok


1.     Tujuan dan asumsi
Sebagaimana disaran oleh Dewey (1916) bahwa keseluruhan kehidupan sekolah harus ditata atau diorganisasikan sebagai bentuk kecil atau miniatur kehidupan demokrasi. Untuk itu, siswa segogyanya mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan sistem sosial melalui pengalaman dan beransur- ansur belajar sebagaimana menerapkan metode yang berwawasan keilmuan dalam rangka memperbaiki kehidupan masyarakat. Dalam rangka itu, menurut Joyce dan Weil (1986:228) suasana kelas merupakan analogi dari kehidupan masyarakat yang didalamnya memiliki tata tertib dan budaya kelas. Siswa berusaha untuk memelihara cara hidup yang berkembang di situ, yakni standar hidup dan pengharapan yang tumbuh dalam suasana kelas. Berkenaan dengan ihal itu, pengajar segogyanya berusaha untuk menciptakan suasana yang memungkinkan tumbuhnya kehipan kelas seperti itu.

Model pembelajaran investigasi kelompok atau group investigation mengambil model yang berlaku dalam masyarakat, terutama mengenai cara anggota masyarakat malakukan proses mekanisme sosial melalui serangkaian kesepakatan sosial. Melalui kesepakatan –kesepakatan inilah siswa mempelajari pengetahuan akademis dan mereka melibatkan diri dalam pemecahan masalah sosial.
Di dalam model ini terdapat tiga konsep utama, yaitu penelitian atau  inquiry, pengetahuan atau knowwledge,dan dinamika belajar kelompok atau dynamics of the learning gruop.

Adapun yang dimaksud dengan penelitian ialah dalam proses ini siswa dirangsang dengan cara menghadapkannya pada masalah. Di dalam proses ini juga siswa memasuki situasi pemberian respon terhadap masalah yang mereka rasakan perlu untuk dipecahkan. Masalah ini sendiri dapat timbul dari siswa atau diberikan oleh pengajar. Untuk memecahkan masalah ini, sabagaimana telah dijelaskan dalam bagian sebelumnya, menurut prosedur dan persyaratan yang tertentu.
Pengetahuan, yaitu pengalaman yang tidak dibawa dari semanjak lahir, tetapi diperoleh oleh individu melalui pengalamannya secara langsung atau tidak langsung.

Adapun dinamika kolompok  menunjukan pada suasana yang menggambarkan sekelompok individu saling berinteraksi mengenai sesuatu yang sengaja dilihat atau dikaji bersama. Dalam interaksi ini melibatkan proses berbagi ide dan pendapat serta saling tukar pengalaman melalui proses saling berargumantasi. Hal itu merupakan dasar dari model investigasi kelompok.

2.     Sintakmatik
Model investigasi kelompok ini memiliki enam tahapan kegiatan seperti berikut.
Tahap pertama”
Siswa dihadapkan dengan situasi yang problematis.
Tahap kedua:
Siswa melakukan eksplorasi sebagai respon terhadap situasi yang problematis itu.
Tahap ketiga:
Siswa merumuskan tugas-tugas belajar atau learning taks dan mengorganisasikannya untuk membangun suatu proses penelitian.
Tahap keempat:
Siswa melakukan kegiatan balajar individual dan kelompok.
Tahap kelima:
Siswa menganalisis kemajuan dan proeses yang dilakukan dalam proses penelitian itu.
Tahap keenam :
Melakukan proses pengulangan kegiatan atau recycle activities.


3.     Sistem sosial
Sistem sosial yang berlaku dan berlangsung dalam metode ini bessifat demokratis yang ditandai oleh keputusan –keputusan yang dikembangkan dari atau setidaknya diperkuat oleh pengalaman kelompok dalam konteks masalah yang menjadi titik pusat kegiatan belajar. Kegiatan kelompok yang terjadi sedapat mungkin bertolak dari pengarahan minimal dari pngajar. Dengan demikian, suasana kelas akan terasa tak begitu terstruktur. Pengajar dan siswa memiliki status yang sama menghadapi masalah yang dipecahkan dengan peranan yang berbeda. Iklim kelas ditandai oleh proese interaksi yang bersifat kesepakatan atau kinsensus.


4.     Prinsip reaksi
Di dalam kelas yang menerapkan model investgasi kolompok. Pengajar lebih berperan sebagai konselor, konsultan dan pemberi kritik yang bersahabat. Dalam kerangka pengajar seyogyanya membimbing dan mengarahkan kelompok melalui tiga tahap, yaitu:
a.      Tahap pemecahan masalah;
b.      Tahap pengelolaan kelas; dan
c.       Tahap pemaknaan secara perseorangan.
Tahap pemecahan masalah berkenaan dengan proses menjawab pertanyaan, apa yang menjadi hakikat masalah, dan apa yang menjadi fokus maslah. Tahap pengelolaan kelas berkenaan dengan proses manjawab pertanyaan, informasi apa saja yang diperlukan, bagaimana mengorganisasikan kelompok menghayati kesimpulan yang dibuatnya, dan apa yang membedakan seseorang sebagai hasil dari mengikuti proses tersedut (Thelen dalam Joyce dan Weil,1986:234).


5.     Sisten pendukung
Sarana pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan model ini adalah segala sesuatu yang menyentuh kebutuhan siswa untuk dapat menggali berbagai informasi yang sesuai dan diperlukan untuk melakukan proses pemecahan masalah kelompok. Perputakaan diusahakan untuk cukup memiliki sumber informasi yang komprehensif dengan alat bantu pengajar atau media yang relatif memadai pula.



6.     Dampak instruksional dan pengiring
Dampk insrtuksional dan pengiring dari model ini adalah:
a.      Dampak instruksional
Ø  Pandangan konstrutivis tentang pangetahuan
Ø  Poses dan keteraturan kelompok yang efektif;
Ø  Menghormati HAMdan menerima keanekaragaman;
Ø  Komitment terhadap penelitian sosial;
Ø  Kehangatan dan keterkaitan antarmanusia;
b.      Dampak pengiring
Ø  Menghormati HAM dan menerima keanekaragaman
Ø  Kemerdekaan sebagai pelajar;
Ø  Komitment terhadap penelitian sosial;
Ø  Penelitian yang berdisiplin;
Ø  Kehangatan dan keterkaitan antarmanusia;
Untuk kepentingan praktis model dapat diadaptasikan dalam bentuk kerangka operasional sebagai berikut
                                        Model investigasi kelompok
Kegiatan pengajar
Langjah pokok
Kegiatan siswa

·        Sajikan situasi bermasalah
Situasi bermasalah
·        Amati situasi bermasalah
·        Bimbing proses eksplorasi
eksplorasi
·        Jelajahi permasalahan; dan
·        Temukan kunci permasalahan
·        Pacu diskusi kelompok
Perumusan tugas belajar
·        Rumuskan apa yang harus dilakukan; dan
·        Atur pembagian tugas dalam kelompok
·        Pantau kegiatan belajar
Kegiatan kelompok
·        Belajar individual dan kelompok; dan
·        Cek tugas yang dikerjakan
·        Cek kemajuan belajar kelompok; dan
·        Dorong tindakan
Analisis kemajuan
·        Cek proses dan hasil penelitian kelompok; dan
·        Lakukan tindak lanjut
                     

0 komentar:

Post a Comment