Model investigasi kelompok
1.
Tujuan dan asumsi
Sebagaimana
disaran oleh Dewey (1916) bahwa keseluruhan kehidupan sekolah harus ditata atau
diorganisasikan sebagai bentuk kecil atau miniatur kehidupan demokrasi. Untuk
itu, siswa segogyanya mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam
pembangunan sistem sosial melalui pengalaman dan beransur- ansur belajar
sebagaimana menerapkan metode yang berwawasan keilmuan dalam rangka memperbaiki
kehidupan masyarakat. Dalam rangka itu, menurut Joyce dan Weil (1986:228)
suasana kelas merupakan analogi dari kehidupan masyarakat yang didalamnya
memiliki tata tertib dan budaya kelas. Siswa berusaha untuk memelihara cara
hidup yang berkembang di situ, yakni standar hidup dan pengharapan yang tumbuh
dalam suasana kelas. Berkenaan dengan ihal itu, pengajar segogyanya berusaha untuk
menciptakan suasana yang memungkinkan tumbuhnya kehipan kelas seperti itu.
Model
pembelajaran investigasi kelompok atau group
investigation mengambil model yang berlaku dalam masyarakat, terutama
mengenai cara anggota masyarakat malakukan proses mekanisme sosial melalui
serangkaian kesepakatan sosial. Melalui kesepakatan –kesepakatan inilah siswa
mempelajari pengetahuan akademis dan mereka melibatkan diri dalam pemecahan
masalah sosial.
Di dalam
model ini terdapat tiga konsep utama, yaitu penelitian atau inquiry, pengetahuan atau knowwledge,dan dinamika belajar kelompok
atau dynamics of the learning gruop.
Adapun yang
dimaksud dengan penelitian ialah dalam proses ini siswa dirangsang dengan cara
menghadapkannya pada masalah. Di dalam proses ini juga siswa memasuki situasi
pemberian respon terhadap masalah yang mereka rasakan perlu untuk dipecahkan.
Masalah ini sendiri dapat timbul dari siswa atau diberikan oleh pengajar. Untuk
memecahkan masalah ini, sabagaimana telah dijelaskan dalam bagian sebelumnya, menurut
prosedur dan persyaratan yang tertentu.
Pengetahuan,
yaitu pengalaman yang tidak dibawa dari semanjak lahir, tetapi diperoleh oleh
individu melalui pengalamannya secara langsung atau tidak langsung.
Adapun
dinamika kolompok menunjukan pada
suasana yang menggambarkan sekelompok individu saling berinteraksi mengenai
sesuatu yang sengaja dilihat atau dikaji bersama. Dalam interaksi ini
melibatkan proses berbagi ide dan pendapat serta saling tukar pengalaman
melalui proses saling berargumantasi. Hal itu merupakan dasar dari model
investigasi kelompok.
2.
Sintakmatik
Model investigasi kelompok ini memiliki enam tahapan kegiatan seperti
berikut.
Tahap pertama”
Siswa dihadapkan dengan situasi yang problematis.
Tahap kedua:
Siswa melakukan eksplorasi sebagai respon terhadap situasi yang
problematis itu.
Tahap ketiga:
Siswa merumuskan tugas-tugas belajar atau learning taks dan mengorganisasikannya untuk membangun suatu
proses penelitian.
Tahap keempat:
Siswa melakukan kegiatan balajar individual dan kelompok.
Tahap kelima:
Siswa menganalisis kemajuan dan proeses yang dilakukan dalam proses
penelitian itu.
Tahap keenam :
Melakukan proses pengulangan kegiatan atau recycle activities.
3.
Sistem sosial
Sistem sosial yang berlaku dan berlangsung dalam metode ini bessifat demokratis
yang ditandai oleh keputusan –keputusan yang dikembangkan dari atau setidaknya
diperkuat oleh pengalaman kelompok dalam konteks masalah yang menjadi titik
pusat kegiatan belajar. Kegiatan kelompok yang terjadi sedapat mungkin bertolak
dari pengarahan minimal dari pngajar. Dengan demikian, suasana kelas akan
terasa tak begitu terstruktur. Pengajar dan siswa memiliki status yang sama
menghadapi masalah yang dipecahkan dengan peranan yang berbeda. Iklim kelas
ditandai oleh proese interaksi yang bersifat kesepakatan atau kinsensus.
4.
Prinsip reaksi
Di dalam kelas yang menerapkan model investgasi kolompok. Pengajar lebih
berperan sebagai konselor, konsultan dan pemberi kritik yang bersahabat. Dalam
kerangka pengajar seyogyanya membimbing dan mengarahkan kelompok melalui tiga
tahap, yaitu:
a. Tahap pemecahan
masalah;
b. Tahap
pengelolaan kelas; dan
c. Tahap pemaknaan
secara perseorangan.
Tahap pemecahan masalah
berkenaan dengan proses menjawab pertanyaan, apa yang menjadi hakikat masalah,
dan apa yang menjadi fokus maslah. Tahap pengelolaan kelas berkenaan dengan
proses manjawab pertanyaan, informasi apa saja yang diperlukan, bagaimana
mengorganisasikan kelompok menghayati kesimpulan yang dibuatnya, dan apa yang
membedakan seseorang sebagai hasil dari mengikuti proses tersedut (Thelen dalam
Joyce dan Weil,1986:234).
5.
Sisten pendukung
Sarana pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan model ini adalah
segala sesuatu yang menyentuh kebutuhan siswa untuk dapat menggali berbagai
informasi yang sesuai dan diperlukan untuk melakukan proses pemecahan masalah
kelompok. Perputakaan diusahakan untuk cukup memiliki sumber informasi yang
komprehensif dengan alat bantu pengajar atau media yang relatif memadai pula.
6.
Dampak instruksional
dan pengiring
Dampk insrtuksional dan pengiring dari model ini adalah:
a. Dampak
instruksional
Ø Pandangan
konstrutivis tentang pangetahuan
Ø Poses dan
keteraturan kelompok yang efektif;
Ø Menghormati
HAMdan menerima keanekaragaman;
Ø Komitment
terhadap penelitian sosial;
Ø Kehangatan dan
keterkaitan antarmanusia;
b. Dampak pengiring
Ø Menghormati HAM
dan menerima keanekaragaman
Ø Kemerdekaan
sebagai pelajar;
Ø Komitment
terhadap penelitian sosial;
Ø Penelitian yang
berdisiplin;
Ø Kehangatan dan
keterkaitan antarmanusia;
Untuk kepentingan praktis model dapat
diadaptasikan dalam bentuk kerangka operasional sebagai berikut
Model investigasi kelompok
Kegiatan
pengajar
|
Langjah
pokok
|
Kegiatan
siswa
|
·
Sajikan situasi bermasalah
|
Situasi bermasalah
|
·
Amati situasi bermasalah
|
·
Bimbing proses eksplorasi
|
eksplorasi
|
·
Jelajahi permasalahan; dan
·
Temukan kunci permasalahan
|
·
Pacu diskusi kelompok
|
Perumusan tugas belajar
|
·
Rumuskan apa yang harus dilakukan; dan
·
Atur pembagian tugas dalam kelompok
|
·
Pantau kegiatan belajar
|
Kegiatan kelompok
|
·
Belajar individual dan kelompok; dan
·
Cek tugas yang dikerjakan
|
·
Cek kemajuan belajar kelompok; dan
·
Dorong tindakan
|
Analisis kemajuan
|
·
Cek proses dan hasil penelitian kelompok; dan
·
Lakukan tindak lanjut
|
0 komentar:
Post a Comment