Monday, May 07, 2018

Model Pembelajaran Sinektiks


MODEL SINEKTIKS
1.      Tujuan dan asumsi
Gordon dalam Joyce dan Weil (1986:164-165) mendasarkan model sinektiksini pada empat ide yang menentang pandangan lama tentang kreativitas seperti berikut.
a.       Kreativitas sangat penting dalam kehidupan sehari hari. Hampir semua orang setiap hari bergulat dengan masalah yang menurut kreativitas dalam berbagai bidang kehidupan. Gordon menitikberatkan kreativitas sebagai salah satu bagian dari pekerjaan dan waktu senggang sehari hari. Oleh karena itu, model ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah, mengespresikan sesuatu secara kreatif menunjukan empati dan memiliki wawasan sosial. Di samping itu, ditekankan pula makna ide-ide yang diperkuat melalui aktivitas yang kretif dengan cara melihat sesuatu yang lebih luas;
b.      Proses kreativitas bukanlah hal yang misterius. Ia dapat dipaparkan karena itu sangat mungkin melatih seseorang secara langsung sehingga dapat meningkatkan kreativitesnya. Gordon percaya  bahw seseoarnag dapat memahami inti dari proses  kreatif dan ia dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari secara bebas sebagai anggota mayarakat. Proses pengembangan kreativitas ini dapat dilakukan dalam suasana pendidkan formal;
c.       Penemuan hal kreatif pada hakikatnya sama dalam berbagai bidang dan ditandai oleh proses intelektual yang melatarbelakanginya. Dinyakini oleh Gordon, bahwa proses berpikir mencipta dalam kiat atau seni erat sekali hubunganya dengan proses berpikir dalam ilmu; dan
d.      Penemuan yang kreatif dari individu dam kelompok pada dasarnya serupa. Individu dan kelompok membangkikan ide han hasil dalam bentuk yang serupa.
Inti dari model sinektiks ialah aktivitas metafora yang meliputi analogi personal, analogi langsung dan konflik yang dipadatkan (Joyce dan Weil, 1986:166168). Kegiatan metaforis bertujiuan menyajiakan perbedaan konseptual antara diri siswa dangan objek yang dipelajari. Misalnya dengan cara  meminta mengadaikan sistem tubuhnya sebagai jaringan transportasi. Analogi personal  dilakukan para siswa pada saat mereka meletakkan diri pada objek yang dapat dibandingkan. Misalnya dengan cara meggadaikan dirinya sebuah mobil. Dalam analogi personal ini terdapat enam tahap, diantaranya :
1)      Mendeskripsikan fakta mengenai orang pertama;
2)      Mengidetifikasi orang pertama dengan perasaan;
3)      Mengidentifikasikan  diri pada objek hipup; dan
4)      Mengidentifikasikan diri pada objek yang tidak hidup;
Analogi langsung merupakan bandingan sederhana antara dua objek atau konsep. Fungsi dari konsep ini ialah untuk mengalihkan suatu keadaan nyata pada keadaan yang lain dalam rangka memperoleh pandangan baru, ide, atau masalah baru. Adapun yang dimaksud dengan konflik yang dipadatkan ialah cara mengkontraskan dua ide dengan memberi label singakat. Biasnya dengan hanya dua kata, misalnya “sangat galak” atau “sangat  ramah”. Atas dasar kerangaka konseptual itulah sintakmatik dari model ini dikembangkan.
2.      Sintakmatik
Mopdel sintakmatik ini memiliki enam tahapan sebagai berikut.
Tahap pertama:deskripsi kondisi saat ini.
Pengajar meminta siswa untuk memaparkan atau mendesripsikan sitiasi yang ia amati saat ini.
Tahap kedua : proses analogi lansung.
Siswa mengemukakan berbagai analogi atau pengadaian kemudian memilih salah satu untuk dieskplorasi lebih jauh.
Tahap ketiga : analogi personal
Siswa  menjadikan dirinya sebagai analogi dari keadaan yang dianalogikan pada tahap sebelumnya.
Tahap keempat: konflik yang didapatlkan.
Siswa mengambil makna dari yang dipaparkan atau yang didesripsikan pada tahap kedua dan ketiga, kemudian membuat beberapa konflik yang didapatkan dan memilih salah satu.
Tahap kelima: analogi langsung
siswa mengemukakan dan memilih analogi lansung yang lain berdasarkan pada konflik yang dipadatkan.
Tahap keenam : pengujian kembali tugas awal
Pengajar mengajarkan para siswa untuk kembali pada tugas awal atau masalah dan menggunakan analogi yang terakhir atau keseluruhan proses sinektiks.
3.      Sistem sosial
Model ini terstruktursedang, pengajar mengambil inisiatif menetapkan urutan dan membimbing mekanisme interaksi belajar. Pengajar jagu membantu sisw untuk mengonseptualisasiakn proses mental. Meski demikian, saat kegiatan metaporis para siswa tetap memiliki kebebasan dalam diskusi yang terbuka dan tanpa akhir (open- ended).
4.      Prinsip reaksi
Pengajar mancatat saberapa jauh siswa secara individual terkait oleh pola berpikir yang reguler dan ia mencoba menciptakan suasana psikologis yang dapat membangkitkan respon. Ada kalanya pengajar harus mengguankan metode yang tidak rasional untuk mendorong  siswa yang enggan melibatkan diri dalam prose metaforis.
        Dalam keseluruhan proses, pengajara harus dapat menerima respon para siswa agar mereka merasa dahwa dalam kegiatan metaforis itu tidak dicampuri oleh pihak diluar dirinya. Harus ada perhatian agar jangan sampai terjadi analisis yang bersifat premature atau terlalu dini. Dengan demikian, keseluruhan proses sinektiks itu akan dapat berjalan sesuai dengan jalan pikiran dan ide yang melatarbelakanginya.
5.      Sistem pendukung
Saran yang diperlukan untuk melaksanakan model ini adalah adanya pengajar yag kompeten menjadi pemimpin dalam proses sinektiks. Kadang-kadang diperluka pula sejumlah alat dan bahan serta tempat untuk membuat model analogi yang bersifat fisik. Kelaas yang diperlukan , berupa ruangan yang besar yang memungkinkan terciptanya lingkungan yang kreatif melalui aktivitas bervariasi.
6.      Dampak instruksional dan pengiring
Dampak instruksional dan pengiring dari model ini dapat dilihat dibawah ini
a.       Dampak instruksional
Ø  Kapasitas kretif umum
Ø  Kapasitas kreatif dalam bidang studi
b.      Dampak pengiring
Ø  Pencapaian balajar dalam bidang studi
Ø  Keutuhan dan produktivitas kelompok
Untuk kepentingan praktis model tersedut dapat diadaptasikan dalam bentuk tabel kerangka operasional sebagai berkut.
                                  Model sinektiks
Kegiatan pengajar
Langkah pokok
Kegitan siswa
·         Minta siswa mendeskripsikan suatu kodisi
Deskripsikan saat ini

·         Minta siswa membuat analogi langsung
        Proses analogi lansung
·         Buat analogi/ pengadaian; dan
·         Kaji salah satu analogi
·         Minta siswa membuat analogi personal
Proses analogi personal
·         Buat analogi personal
·         Ajukan pertayaan dilematik/ konflik
Analisis konflik
·         Beri jawaban atas pertanyaan dilematik/ konflik
·         Minta siswa membuat analogi langsung lanjut
Analogi langsung lanjut
·         Buat analogi baru yang terkait pada analogi lama
·         Adakan review hasil analogi dan tugas belajar
Kajian tugas
·         Endapkan hasil analogi dan tugas belajar



0 komentar:

Post a Comment